Emiten BUMN Berpotensi Membagi Dividen Lebih Besar

Selasa, 28 Mei 2019 | 07:39 WIB
Emiten BUMN Berpotensi Membagi Dividen Lebih Besar
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ibarat sebuah perusahaan, negara dipastikan meraih untung besar dari kinerja perusahaan yang bernaung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kalau dihitung-hitung, total pemasukan negara dari laba perusahaan pelat merah tahun buku 2018 mencapai Rp 33,2 triliun. Jumlah ini naik sebesar 58% dibanding periode sama tahun 2017.

Hitungan KONTAN, pada tahun buku 2017, negara meraih dividen sebesar Rp 21,01 triliun. Dari kinerja di tahun 2018, emiten pelat merah mencatatkan total dividen Rp 57,04 triliun atau naik 11% dari tahun sebelumnya.

Meski bertumbuh, jumlah pertumbuhannya masih kalah besar bila dibandingkan 2016 ke 2017. Pada periode tersebut, emiten BUMN mencatatkan pertumbuhan dividen 32,4%. Total dividen yang dicatatkan pada tahun 2016 sebesar Rp 38,83 triliun.

Tahun ini, sektor perbankan menyumbang angka cukup tinggi. Bahkan bila ditelaah lagi, empat emiten perbankan milik negara seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang dividen paling tinggi. Total sumbangan dividen keempat perusahaan tersebut mencapai 55,72% dari total dividen masuk kas negara.

Jumlah itu setara dengan Rp 18,5 triliun. Selain keempat perusahaan perbankan itu, ada pula PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang membayar dividen Rp 9,44 triliun (lihat tabel).

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, secara keseluruhan, jumlah dividen yang ditebar perusahaan pelat merah ini memang meningkat. Dia menghitung, dari total rasio dividen yang dibayarkan (dividend payout ratio), mayoritas adalah perusahaan BUMN. Adapun total laba yang diraup Rp 117,6 triliun, sementara dividen yang dibagikan sebesar Rp 57, 04 triliun. Dengan demikian, dividen payout ratio menjadi 48,5%.

"Rasio itu naik tipis dibanding 2017 di 47,9%," ungkap Alfred, Senin (27/5).

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, meski total dividen payout ratio BUMN naik, namun sebarannya tak merata. "Kalau dilihat hanya dari sektor perbankan dan sektor telekomunikasi saja yang tumbuh signifikan," kata dia.

Teguh mengatakan kinerja perusahaan BUMN dari kedua sektor tersebut tak lepas dari situasi makro ekonomi serta digitalisasi yang semakin semarak. Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menambahkan, dalam jangka panjang 10 hingga 15 tahun ke depan, sektor keuangan masih bisa diandalkan karena alokasi APBN pembangunan infrastruktur.

Bagikan

Berita Terbaru

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

INDEKS BERITA

Terpopuler