Emiten Digital Membidik Pasar Anyar

Senin, 01 April 2019 | 07:16 WIB
Emiten Digital Membidik Pasar Anyar
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang jasa digital siap menggelar ekspansi lebih banyak di tahun ini. Manajemen emiten ini membidik perluasan pasar.

Emiten digital dari Grup Kresna seperti PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dan anak usahanya, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) serta PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA), menyiapkan perluasan pasar di tahun ini. Tak ketinggalan, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) atau yang bisa dikenal dengan Passpod juga melakukan hal serupa.

MCAS memilih ekspansi agresif lewat sinergi dengan anak-anak usahanya. Khususnya dalam industri teknologi dengan berfokus pada pengembangan artificial intelligence (AI), internet of things (IoT) dan big data.

MCAS berharap strategi ini melahirkan diversifikasi bisnis. "Contohnya di bidang lifestyle event, digital restaurant, pengembangan toko tanpa awak, pengembangan infrastruktur logistik, dan pengembangan HRD portal melalui anak usaha," ujar Stanley Tjiandra, Head of Investor Relations MCAS. Emiten ini juga bekerjasama dengan FLO, sistem pembayaran jalan tol milik PT Jasa Marga Tbk.

Berbagai sektor

Sedang NFCX, pemilik jaringan OonaTV, menargetkan pendapatan naik 7%. Emiten ini berencana mengembangkan agregator digital untuk berbagai produk digital lainnya di luar pulsa.

NFCX juga mengembangkan digital cloud advertising dengan salah satu pemain fast moving consumer goods besar. Emiten ini juga menggandeng jaringan UMKM besar di Indonesia. "Kami juga meluncurkan SIM Card Paket Umroh dan Holiday SIMS," imbuh Stanley, yang juga menjabat sebagai Investor Relations NFCX. Tahun ini, NFCX menyiapkan belanja modal Rp 30 miliar.

Sedangkan DIVA menggelar ekspansi dengan fokus pada penguatan sektor UMKM. Untuk memperluas pasar, DIVA mengembangkan platform digital arsitektur terbuka (open architecture) sehingga bisa juga diaplikasikan ke berbagai sektor.

Salah satu contohnya adalah aplikasi chatbot untuk pasar saham bernama SIVA dan untuk pebisnis tour & travel bernama DIVA Tour MiFi. "Sektor-sektor lain seperti healthcare, asuransi dan makanan dapat menggunakan platform yang dikembangkan DIVA juga," jelas Stanley.

DIVA mematok capex Rp 166 miliar tahun ini. Emiten ini akan memakai capex untuk investasi di Pawoon, start up dengan aplikasi point of sales berbasis cloud. DIVA menargetkan pendapatan naik 96,7% tahun ini.

CEO PT Yeloo Integra Datanet Hiro Whardana menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini mencapai 93% menjadi sekitar Rp 53 miliar. YELO akan memperluas area pemasaran baik offline maupun online. "Offline dengan cara membuka cabang di secara regional yaitu di Asia Tenggara," kata Hiro.

Perusahaan penyedia modem untuk traveling ke luar negeri ini juga tengah menjajaki peluang kerjasama dengan PT Angkasa Pura II. Alasannya, menurut data, 70% lalu lintas ke luar negeri dari Indonesia ada di bandara yang dikelola AP II. "Sejauh ini pembicaraan cukup positif, namun kami belum bisa share lebih detail," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

Dana Bencana Tak Ganggu Bujet MBG
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:10 WIB

Dana Bencana Tak Ganggu Bujet MBG

Tidak ada relokasi anggaran, termasuk memindahkan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) untuk penanggulangan bencana.

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:07 WIB

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus

Kontraksi upah riil menunjukkan fondasi perekonomian di dalam negeri masih rentan, sehingga daya beli buruh masih rendah

INDEKS BERITA

Terpopuler