Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB
Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
[ILUSTRASI. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (kedua kiri) meninjau lokasi rumah subsidi di Perumahan Cicalengka Buana Raya 2 di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/12/2024). Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Bandung, Marurarar Sirait meninjau salah satu lokasi untuk program tiga juta rumah subsidi serta membagikan sembako kepada masyarakat sekitar lokasi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU]
Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah. Kehadiran program itu diprediksi bisa memberikan berkah terhadap kinerja emiten di beberapa sektor pada tahun 2025. 

Misalnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang tengah menyiapkan lahan seluas 26 hektare (ha) untuk mendukung program 3 juta rumah, yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Meski Lambat, Kredit Leasing Semakin Sehat
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Meski Lambat, Kredit Leasing Semakin Sehat

Rasio non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan menunjukkan perbaikan menjadi 2,51% per Agustus 2025.

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan

Sejak memiliki status bullion bank pada Februari - September 2025, sudah ada tabungan emas 1,1 ton dari 200.000 nasabah yang menabung emas di BSI

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target

Hingga Agustus 2025, pertumbuhan kredit baru mencapai 7,56%, jauh dari target Bank Indonesia sebesar 8%-11%

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta

Pendirian pabrik alat berat tersebut menegaskan komitmen investasi jangka panjang LiuGong di Indonesia.

Trump Siapkan Tarif Impor Baru untuk China, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Trump Siapkan Tarif Impor Baru untuk China, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah potensi pelemahan IHSG hari ini akibat dampak tarif impor tambahan Amerika Serikat ke China, beberapa saham emiten ini layak dicermati.

Kredit Kempis, Volume Penjaminan Produktif Menipis
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Kredit Kempis, Volume Penjaminan Produktif Menipis

Outstanding penjaminan usaha produktif tercatat menurun 5,76% secara tahunan menjadi Rp 290,37 triliun per Juli 2025

Konflik AS-China Kembali Panas, Pasar Saham Ikut Lemas
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:12 WIB

Konflik AS-China Kembali Panas, Pasar Saham Ikut Lemas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diprediksi terpapar rencana penerapan tarif tambahan atas produk China

Paradoks Likuiditas di Tengah Ketidakpastian
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:11 WIB

Paradoks Likuiditas di Tengah Ketidakpastian

Keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari stabilitas makro, tetapi dari kemampuan menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.

Jerat Pengangguran
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:11 WIB

Jerat Pengangguran

Indonesia Emas di tahun 2045, negara dengan subsidi demografi yang besar, yaitu 70% penduduk berusia produktif, bisa menjadi anti klimaks.

Asing Mengoleksi Saham-Saham Emiten Konglomerasi
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:05 WIB

Asing Mengoleksi Saham-Saham Emiten Konglomerasi

Dalam sepekan lalu, investor asing  mengakumulasi saham-saham emiten konglomerasi yang tidak termasuk ke dalam indeks blue chip LQ45. 

INDEKS BERITA

Terpopuler