Emiten Konstruksi Ketiban Berkah Anggaran Infrastruktur yang Mulai Cair

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas harga saham konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak positif sepanjang November 2021. Hanya saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang turun 11,41% secara bulanan menjadi Rp 815.
Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 6,19% menjadi Rp 1.115, Jumat (19/11). Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 4,02% menjadi Rp 1.295, dan PT PP Tbk naik 3,73% ke Rp 1.250 per saham.
Analis Samuel Sekuritas Andreas Kristo Saragih menilai, harga WSKT turun karena rencana rights issue. Pelaku pasar masih menunggu pengumuman jumlah saham diterbitkan beserta harga.
Baca Juga: Disorot Jokowi, begini progres proyek-proyek kilang Pertamina
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan berpendapat, penurunan harga saham WSKT juga diakibatkan keuangan yang kurang sehat dibanding lainnya. Tapi ke depan, saham konstruksi masih menarik. Harga saham masih naik seiring window dressing dan January effect.
Kinerja perusahaan konstruksi pelat merah juga bakal membaik. Tengok saja kinerja WSKT. Di kuartal III-2021, emiten ini bisa mencetak laba bersih Rp 252,71 miliar. Setahun sebelumnya, WSKT merugi Rp 2,64 triliun.
Andreas melihat, pergerakan saham konstruksi tahun depan akan tetap positif. "BUMN dan Kementerian mulai mengeluarkan belanja modal, sehingga mendorong kinerja," kata dia.
Khusus WSKT, kinerja akan lebih baik karena restrukturisasi utang telah selesai. Andreas rekomendasi buy saham BUMN konstruksi tersebut dengan target harga ADHI di Rp 1.420, PTPP Rp 1.400, WIKA Rp 1.440, dan WSKT Rp 1.220. Dennies memilih WIKA dengan target Rp 1.350.
Baca Juga: Pekan kedua November 2021, target pembangunan jargas sudah mendekati target
Pada tahun depan, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengantongi proyek prestisius dalam pipeline. Salah satunya Bandara Doho di Kediri milik PT Gudang Garam Tbk. Dalam proyek ini, WIKA menggarap runway dan taxy way dengan nilai Rp 1,5 triliun.
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menyebut, proyek ini sudah mulai dikerjakan dan ditargetkan rampung medio 2023. WIKA juga ditugasi merevitalisasi Bandara Halim Perdana Kusuma. WIKA juga masih mengerjakan proyek jalan tol seperti Serang-Panimbang sesi 2 dan Rangkasbitung–Cileles, bersamaan pembangunan Seksi 3 Cileles–Panimbang pada awal 2022. WIKA juga menggarap proyek bendungan.
WIKA menargetkan kontrak tahun ini mencapai Rp 35 triliun. Per Oktober, emiten pelat merah ini sudah menggenggam kontrak baru sekitar Rp 17 triliun.