Emiten Ritel Mencuil Peruntungan di Ajang Festival Jakarta Great Sale

Senin, 27 Mei 2019 | 05:32 WIB
Emiten Ritel Mencuil Peruntungan di Ajang Festival Jakarta Great Sale
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) telah dimulai. Emiten ritel tak mau ketinggalan kesempatan memaksimalkan penjualan melalui ajang yang berlangsung 25 Mei-23 Juni tersebut.

Ambil contoh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Manajemen perusahaan ini melihat, FJGS merupakan salah satu katalis positif bagi perusahaan.

"FJGS diperkirakan bisa mendatangkan pendapatan sekitar Rp 10 miliar," ujar Corporate Secretary Ramayana Setyadi Surya kepada KONTAN, Sabtu (25/5).

Sejumlah strategi bakal dilancarkan guna mengoptimalkan perolehan pendapatan dari event tersebut. RALS akan memberi diskon khusus dalam program FJGS. Dikson harga 30%–50% juga diberlakukan sebagai bagian dari program jelang lebaran.

PT Mitra Adiperkasa Indonesia Tbk (MAPI) juga menjalankan strategi serupa. Selain diskon, perusahaan ini juga memberikan promo gift with purchase, lucky draw, voucer belanja, hingga menu khusus untuk beberapa gerai food and beverages MAPI.

Perusahaan pemilik gerai Zara dan Mango di Indonesia ini berharap, strategi ini akan meningkatkan nilai transaksi. "Kami berharap FJGS akan positif karena momen ini merupakan puncak penjualan tertinggi kedua setelah natal dan pesta penjualan akhir tahun," jelas Sekretaris Peruhasan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati.

 FJGS memang mampu meningkatkan transaksi para peritel. Meski begitu, nilainya tak signifikan menyumbang pemasukan tambahan bagi perusahaan.

Manajemen Ramayana mengungkapkan, realisasi penjualan bersih sepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 1,54 triliun. Dari situ terlihat, rata-rata penjualan Ramayana setiap bulan sekitar Rp 513,7 miliar.

Sehingga, kontribusi FJGS selama sebulan tersebut hanya setara sekitar 2% terhadap penjualan. "Tidak terlalu signifikan karena perhelatan ini hanya ada di Jakarta," jelas Suryadi.

Setali tiga uang, Fetty menilai FJGS hanya melayani permintaan yang terkonsentrasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Manajemen bahkan tak menargetkan angka penjualan tinggi dari FJGS.

MAPI lebih memanfaatkan momen lebaran secara keseluruhan. "Selain itu, momen FJGS sendiri bertepatan dengan program promosi Ramadan dan mid-year break yang kami adakan,” imbuh Fetty.

Dia tidak mengungkapkan berapa target penjualan dari FJGS. Namun, jika mmpertimbangkan momen Lebaran secara keseluruhan, penjualan MAPI bisa meningkat sekitar 15% dibanding bulan biasa.

Setyadi mengamini hal tersebut. Penjualan bisa lebih moncer jika menghitung momen Lebaran secara keseluruhan. Menurut dia, penjualan selama momen Lebaran bisa lebih tinggi sekitar 20% dibanding biasanya. Dengan rata-rata penjualan setiap bulan sekitar Rp 513,7 miliar, maka penjualan RALS menjadi sekitar Rp 616,44 miliar.

Tapi, itu skenario konservatif. Berdasarkan proyeksi perusahaan ini, meningkatnya permintaan sebelum pelaksanaan Lebaran bisa mendorong penjualan bersih naik menjadi Rp 1,93 triliun untuk Ramayana di bulan ini, melompat 200% dibanding proyeksi bulan April, Rp 624,5 miliar.

Penjualan Ramayana diperkirakan kembali melandai sepanjang bulan Juni mengingat Lebaran tahun ini berlangsung di awal bulan. Perkiraan penjualan di bulan Juni hanya sekitar Rp 1,23 triliun.

Ramayana baru kembali menemukan tren kenaikan penjualan pada akhir tahun. Namun, penjualannya tak setinggi saat momen lebaran. Pada bulan Desember, penjualannya diperkirakan mencapai Rp 905,2 miliar, naik 70% dibanding bulan sebelumnya.

Gambaran serupa juga terjadi pada tahun lalu. Penjualan Ramayana melesat 96% menjadi Rp 2,04 triliun di Lebaran 2018. Asal tahu saja, Lebaran tahun lalu baru berlangsung pada pertengahan Juni.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler