Emiten Tambang Mineral dan Batubara Belum Ekspansif

Kamis, 09 Mei 2019 | 02:28 WIB
Emiten Tambang Mineral dan Batubara Belum Ekspansif
[]
Reporter: Ika Puspitasari, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang mineral dan batubara (minerba) belum menggenjot ekspansi usaha di awal tahun ini. Satu indikasinya, penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sejumlah produsen minerba terbilang rendah. Padahal rata-rata perusahaan menaikkan alokasi capex di sepanjang tahun ini.

PT Indika Energy Tbk (INDY), misalnya, tahun ini mengalokasikan capex sebesar US$ 315 juta, atau hampir dua kali lipat dibandingkan 2018 sebesar US$ 162,8 juta.

Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk, Leonardus Herwindo menyebutkan, hingga Maret tahun ini Indika baru menyerap belanja modal sebesar US$ 28 juta. INDY mengalokasikan sebagian besar dana capex pada tahun ini untuk operasional anak usaha yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) dan pembangunan terminal penyimpanan bahan bakar atau fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur. "Kami menargetkan proyek itu selesai tahun depan," ungkap dia kepada KONTAN.

Agar belanja modal terserap lebih besar, pada kuartal kedua tahun ini Indika Energy akan mengoptimalkan produksi sesuai dengan target dan meningkatkan efisiensi setiap anak usaha.

Sementara itu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) baru merealisasikan belanja modal sebesar Rp 302 miliar pada kuartal I-2019. Jumlah ini hanya setara 5% dari total belanja modal pada tahun ini yang mencapai Rp 6,47 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Suherman mengemukakan, penyerapan belanja modal di Kuartal I-2019 sudah sesuai target. Sebab, dana itu untuk investasi rutin dan pengembangan. Dia memerinci, investasi rutin untuk operasional perusahaan menyerap dana Rp 147 miliar dan investasi pengembangan sebesar Rp 155 miliar.

Investasi itu antara lain untuk pengembangan angkutan ke Dermaga Kertapati hingga mencapai 5 juta ton dan pembebasan lahan untuk pengembangan angkutan menuju Pelabuhan Tarahan second line. "Juga investasi pemindahan perumahan karyawan dalam rangka mengoptimalkan produksi batubara kualitas tinggi," ungkap dia ke KONTAN.

Sedangkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru menyerap belanja modal senilai Rp 377,66 hingga kuartal I-2019. Jumlah ini setara 11% dari nilai capex di sepanjang 2019 sebesar Rp 3,39 triliun.

Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo menyebutkan, penyerapan capex itu untuk mendukung investasi pengembangan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH). "Juga dipakai untuk investasi rutin di unit operasi Antam," kata dia saat dihubungi KONTAN, Rabu (8/5).

Realisasi itu masih sejalan dengan rencana alokasi belanja modal. Kelak, penyerapan belanja modal akan lebih besar pada kuartal berikutnya seiring penyelesaian konstruksi P3FH. Jadi, kata Arie, alokasi capex untuk mendukung proyek utama ANTM. " Selain untuk aktivitas operasional perusahaan dan pengembangan rutin unit bisnis operasi," terang Arie.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga demikian. Dari estimasi belanja modal sebesar US$ 700 juta - US$ 800 juta hingga akhir tahun ini, manajemen UNTR sudah menggunakan US$ 220 juta atau setara 28%-31% dari total belanja modal tahun ini.

Sekretaris UNTR, Sara K. Loebis mengatakan, sebagian besar atau 80% belanja modal UNTR mengucur ke anak usaha di sektor jasa penambangan, yaitu PT Pamapersada Nusantara untuk pergantian dan pembelian alat berat. Bukan hanya itu, UNTR bakal memakai US$ 50 juta untuk operasional tambang emas yang baru mereka operasikan mulai akhir tahun lalu.

Sementara PT Harum Energy Tbk (HRUM) hanya mengalokasikan belanja modal US$ 8 juta untuk biaya pemeliharaan aset tetap. Penyerapan belanja modal selama kuartal I-2019 sebesar US$ 2,5 juta, kata Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara.

Untuk memaksimalkan penyerapan belanja modal, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berencana menggenjot produksi batubara hingga 23,6 juta ton pada tahun ini.

Manajemen ITMG mengalokasikan belanja modal US$ 122 juta di sepanjang tahun ini. Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Yulius Gozali menyebutkan, belanja modal selama kuartal pertama tahun ini untuk mendukung perluasan pelabuhan, peralatan dan perlengkapan mesin.

Namun dia belum dapat menyebutkan realisasi belanja modal hingga tiga bulan pertama tahun ini. Memasuki kuartal kedua, kami terus-menerus meningkatkan efisiensi biaya dan menggenjot volume produksi dan penjualan agar sejalan dengan target-target yang telah ditetapkan, ungkap Yulius, Selasa (7/5).

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders
| Jumat, 25 April 2025 | 20:20 WIB

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders

Jumat (25/4), IHSG melonjak 0,99% atau 65,44 poin ke 6.678,91 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler