Empati dan Transparansi
Seorang pejabat eselon I yang aktif di media sosial, tiba-tiba bertanya. "Kalau saya posting acara nyanyi-nyanyi, seperti kurang pas sekarang ya?" Dia menegaskan, rasanya bak kurang berempati dengan kondisi masyarakat, ketika PHK masih jadi ancaman, daya beli lemah, dan harga beras mahal.
Empati, tiba-tiba jadi pembicaraan khalayak. Muasalnya, berbagai tunjangan yang diterima wakil rakyat, fasilitas yang disalahgunakan pejabat, dan perilaku hedon para public figure panggung politik, menunjukkan kalau mereka itu minim empati. Ironisnya, mereka dibayar dengan uang pajak yang disetor rakyat.
