ESIP Incar Margin Tebal dari Produk Daur Ulang

Selasa, 21 Juni 2022 | 08:00 WIB
ESIP Incar Margin Tebal dari Produk Daur Ulang
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) memanfaatkan sampah daur ulang untuk mendorong pendapatan. Emiten produsen plastik ini akan mengolah sampah tersebut menjadi produk baru yang memberi margin tinggi.

Dalam rangka mendaur ulang plastik sampah menjadi produk bernilai tinggi, ESIP menggandeng Plastic Finance. Perjanjian kerjasama keduanya diteken Senin (20/6). Plastic Finance merupakan perusahaan rintisan yang berfokus pada sistem daur ulang plastik.

Direktur Utama ESIP Eric Budisetio Kurniawan mengatakan, kerjasama ini bertujuan untuk memproduksi kembali sampah-sampah plastik yang sudah mencemari lingkungan. "Plastik ini digunakan dan didaur ulang oleh ESIP untuk diproduksi kembali, agar plastik ini tidak hanya berakhir di tempat sampah," terang Eric, Senin (20/6).

Nantinya, limbah plastik ini akan didaur ulang menjadi berbagai produk rumahtangga, seperti ember, gayung, hingga tali rafia. Eric meyakini, produk baru tersebut akan mendorong penjualan dan omzet ESIP tahun ini.

Selain itu, margin yang dikantongi ESIP juga semakin tebal. Ini karena bahan baku yang digunakan adalah limbah plastik yang murah, sementara produknya bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

"Pertama, kami bisa meningkatkan keuntungan karena margin lebih tebal. Kedua, lingkungan tidak rusak karena plastik," cetus Eric.

Tahun ini, ESIP menargetkan kinerja cukup tinggi dibanding tahun lalu. Pendapatan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 85 miliar. Dari sisi bottom line, ESIP menargetkan laba bersih bisa naik empat sampai lima kali lipat.

Sebagai gambaran, tahun lalu ESIP membukukan pendapatan senilai Rp 53,93 miliar. Jumlah ini naik 13,77% secara year-on-year (yoy). Hanya saja, laba bersih ESIP terkoreksi sebesar 64,89% menjadi Rp 611,43 juta.

Adapun pendorong kinerja tahun ini berasal dari hadirnya produk-produk baru dan mesin baru, seiring dengan bertambahnya kapasitas di pabrik baru ESIP. Selain produk peralatan rumah tangga dari limbah plastik, ESIP juga mulai memproduksi sedotan besar untuk minuman jenis boba.

Per kuartal pertama 2022, ESIP mengantongi laba tahun berjalan senilai Rp 1,68 miliar. Laba ini melonjak 4.720% dari kuartal pertama tahun lalu. Kinerja ini ditopang pendapatan senilai Rp 17,98 miliar, lebih tinggi 49,21%.

Pendorong kinerja ESIP yaitu pabrik baru ESIP di Cikupa, Banten, yang menggandakan kapasitas produksi ESIP hingga tiga kali lipat. Selain itu, ESIP aktif memangkas utang.

Saat ini, debt to equity ratio (DER) ESIP sebesar 4,4% dan ditargetkan menurun hingga 2%. "Kami akan menyelesaikan sebanyak mungkin utang sehingga tidak dibebani oleh bunga. Ini akan menambah profitabilitas ESIP ke depan," kata Eric.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara
| Kamis, 06 November 2025 | 15:25 WIB

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara

Danantara merupakan SWF berbasis BUMN sehingga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban pelayanan publik (public servic obligation).

Anak Usaha TLKM Buka Suara Soal Kepailitan TELE dan Investasi Rp 1,39 Triliun
| Kamis, 06 November 2025 | 13:53 WIB

Anak Usaha TLKM Buka Suara Soal Kepailitan TELE dan Investasi Rp 1,39 Triliun

PT PINS Indonesia, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), akhirnya buka suara menanggapi kabar kepailitan PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE)

Ruang Pendanaan Masih Terbatas, PELNI Buka Opsi Tambah Kapal dari Penjualan Tiket
| Kamis, 06 November 2025 | 13:46 WIB

Ruang Pendanaan Masih Terbatas, PELNI Buka Opsi Tambah Kapal dari Penjualan Tiket

Penyertaan Modal Negara sudah tak lagi digunakan sehingga beberapa upaya diluncurkan PT Pelni guna memastikan kelanjutan investasi armada.

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit
| Kamis, 06 November 2025 | 10:29 WIB

Konsumsi Daging Ayam Melejit, Laba Bersih Japfa Comfeed (JPFA) Naik Dua Digit

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan tahun 2025.

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025
| Kamis, 06 November 2025 | 10:21 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Membalikkan Rugi Menjadi Laba Per Kuartal III-2025

Pertumbuhan laba itu disokong lonjakan pendapatan usaha PIPA yang mencapai 30,49% secara tahunan jadi Rp 25,89 miliar per September 2025

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji
| Kamis, 06 November 2025 | 10:17 WIB

Daya Beli Belum Maksi, Laba Emiten Properti Masih Bertaji

Sejumlah emiten properti mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di sepanjang periode Januari-September 2025

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi
| Kamis, 06 November 2025 | 10:08 WIB

Harga Emas Masih Tinggi, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membidik pertumbuhan produksi emas 68.000 ons sampai 72.000 ons hingga akhir 2025.​

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis
| Kamis, 06 November 2025 | 09:52 WIB

Penjualan Belum Laris Manis, Kepulan Laba Emiten Rokok Semakin Tipis

Tekanan daya beli masyarakat masih jadi tantangan emiten rokok. Penurunan daya beli memicu pergeseran konsumsi ke segmen value for money (VFM).

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi
| Kamis, 06 November 2025 | 09:00 WIB

TELE Pailit, Tak Cuma Telkom (TLKM) dan Haiyanto, Ribuan Investor Saham Ikut Merugi

Kasus pailit PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) mencerminkan buruknya perlindungan investor publik.

Menakar Efek Kinerja Sembilan Bulan 2025 dan Rights Issue ke Kinerja PANI
| Kamis, 06 November 2025 | 08:15 WIB

Menakar Efek Kinerja Sembilan Bulan 2025 dan Rights Issue ke Kinerja PANI

Analisis aksi korporasi PANI: Rights issue Rp 16,6 triliun, akuisisi CBDK, dan prospek saham di tengah pemulihan pasar properti.

INDEKS BERITA

Terpopuler