ILUSTRASI. Sejalan dengan risiko default Evergrande, kekhawatiran tentang tekanan likuiditas di sektor properti China semakin meningkat. REUTERS/Aly Song/File Photo
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/HONG KONG. Evergrande Group kembali terhuyung-huyung di jurang default karena menghadapi tenggat waktu akhir pembayaran untuk tiga kupon obligasi luar negeri pada Hari Rabu (10/11). Sementara kekhawatiran tentang tekanan likuiditas di sektor properti China semakin meningkat.
Evergrande yang merupakan pengembang paling berutang di dunia, telah berulang kali tersandung tenggat waktu dalam beberapa pekan terakhir. Mereka bergulat dengan kewajiban lebih dari US$ 300 miliar yang US$ 19 miliar di antaranya adalah obligasi pasar internasional.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.