Fintech Lending Antisipasi Penurunan Jumlah Kelas Menengah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah penyelenggara fintech peer to peer (P2) lending mengantisipasi menciutnya populasi kelas menengah di Indonesia. Pasalnya, daya beli yang tertekan bisa mengancam kualitas pinjaman yang disalurkan.
Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto menilai berkurangnya jumlah kelas menengah bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kredit macet di sektor finansial. Hal ini dikarenakan adanya potensi menurunnya daya beli yang bisa berdampak pada kinerja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.