Fitch dan Moody's Pangkas Peringkat Agung Podomoro (APLN), Ini Rekomendasi Analis

Jumat, 19 Juli 2019 | 04:52 WIB
Fitch dan Moody's Pangkas Peringkat Agung Podomoro (APLN), Ini Rekomendasi Analis
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua lembaga pemeringkat internasional, yaitu Fitch dan Moody's, menurunkan peringkat utang perusahaan properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Kedua perusahaan pemeringkat tersebut melihat ada potensi Agung Podomoro Land gagal membayar kewajiban di masa depan.

Oleh karena itu, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyarankan, investor sebaiknya jangan terburu-buru masuk ke saham Agung Podomoro Land meskipun penurunan bunga acuan memberikan sentimen positif terhadap sektor properti. Sebab, kesehatan keuangan Agung Podomoro kini tengah menantang.

Menurut dia, rasio utang atau debt to equity ratio (DER) yang aman berada di bawah 1 kali. "Sementara, DER APLN saat ini 1,39 kali," ujar Sukarno, Kamis (18/7).

Fitch menurunkan rating Agung Podomoro dari B- ke CCC-. Penurunan rating juga berlaku untuk obligasi Agung Podomoro senilai US$ 300 juta yang akan jatuh tempo pada 2024.

Fitch menurunkan rating Agung Podomoro karena perusahaan ini kesulitan mencari dana yang akan digunakan untuk refinancing obligasi yang akan segera jatuh tempo. APLN juga harus membayar pinjaman sindikasi Rp 1,178 triliun.

Agung Podomoro sudah berhasil memperoleh dana Rp 750 miliar untuk membayar utang dan refinancing. Tapi emiten ini masih kekurangan sekitar Rp 550 miliar.

Ketidakmampuan Agung Podomoro mendapatkan pendanaan yang cukup telah meningkatkan risiko refinancing dan likuiditas jangka pendek perusahaan ini. "Kami memprediksi perusahaan akan terus memiliki arus kas negatif dari operasi dalam 12-24 bulan ke depan," tulis analis Fitch dalam risetnya, Kamis (18/7).

Sama seperti Fitch, Moody's menurunkan rating Agung Podomoro karena melihat potensi ketidakpastian pembayaran utang. Moody's masih ragu kemampuan Agung Podomoro mencari sisa dana Rp 550 miliar.

Bukan hanya itu, pemasukan Agung Podomoro juga tengah melambat. Pendapatan di kuartal pertama tahun ini turun 44% jadi Rp 754,03 miliar. Menurut Sukarno, kondisi tersebut membuat saham Agung Podomoro cukup berisiko untuk investasi jangka panjang.

Investor bisa mencari peluang jangka pendek, namun harus waspada. "Bisa tunggu di Rp 268–Rp 272," kata Sukarno. Level ini merupakan level yang bisa dimanfaatkan investor untuk masuk.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA