Gairah Receh OTT KPK

Sabtu, 15 Januari 2022 | 09:00 WIB
Gairah Receh OTT KPK
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali unjuk gigi di awal tahun ini. Lembaga anti rasuah ini menggelar operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah yakni Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud.

Penangkapan Abdul Gafur Mas’ud hanya berselang beberapa pekan setelah di awal tahun KPK meringkus Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy.

Modus korupsi kepala daerah ini sejatinya tidak ada yang baru. Korupsi bagi daerah yang agak kaya atau punya alokasi belanja besar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak akan lepas dari pengadaan barang dan jasa.

Sementara kalau daerah itu relatif miskin pendapatan biasanya tindak korupsi berkutat pada upeti bagi calon pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten, kota ataupun provinsi.

Sementara bagi aparatur sipil daerah miskin, korupsi tak jauh dari penggelembungan anggaran perjalanan dinas, saat tidak ada lagi  atau tidak bisa mengutil dari anggaran pengadaan barang dan jasa mapun proses perizinan di daerah.

KPK juga sudah paham betul dan memetakan dengan detail daerah, maupun instansi mana saja yang masih berperilaku "udik dalam pidana korupsi seperti ini.

Ini tergambar dari Survei Penilaian Integritas (SPI) tersebut melibatkan sebanyak 640 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dengan total responden mencapai 255.010 responden baik dari aparatur sipil, pengguna jasa atau layanan, juga profesional.

Karena OTT terhadap Bupati Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud dan Wali Kota Rahmat Effendy jelas tidak mengagetkan. Berdasarkan catatan hasil survei SPI KPK yang dipublikasikan akhir 2021 lalu Kabupaten Penajam Paser Utara hanya mendapatkan nilai 66,18 poin, sementara Kota Bekasi 75,38 poin dai total poin berintegritas tinggi 100.

Dari 504 kabupaten kota yang turut dalam survei KPK, hanya 24 kota yang mendapatkan penilaian berintegritas tinggi dengan angka di atas 80 poin. Sedangkan mayoritas adalah medioker yang rawan korupsi dan sebagian berintegritas buruk.

Gambaran ini menunjukkan bahwa OTT hanya soal waktu, apabila kelakuan kepala daerah dan ASN tetap korup. OTT juga bukan sebuah prestasi karena KPK tak perlu berkeringat hanya untuk mengungkap kasus-kasus receh yang hanya menarik buat tontonan sesaat.

Tantangan lebih berat dalam pemberantasan korupsi adalah melawan trading in influence, dari cukong kepada pembuat kebijakan, untuk mencetak aturan demi mendukung langgengnya oligarki.               

Bagikan

Berita Terbaru

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

INDEKS BERITA

Terpopuler