Gandeng Ford Motor dan Huayou Cobalt, INCO Masuk Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia

Jumat, 31 Maret 2023 | 05:20 WIB
Gandeng Ford Motor dan Huayou Cobalt, INCO Masuk Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo saat meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea yang dikembangkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Kamis (30/3/2023).]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - SOROWAKO. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memulai babak baru dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. INCO menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) Tiongkok dan Ford Motor Co untuk untuk memacu produksi nikel dan menggenjot pengembangan baterai kendaraan listrik (EV).

Ketiga perusahaan itu meneken perjanjian final pernyataan modal di Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa senilai Rp 67,5 triliun. Kesepakatan definitif tersebut juga dihadiri Presiden Indonesia Joko Widodo, Kamis (30/3). Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari groundreaking proyek Blok Pomalaa Vale Indonesia pada November 2022.  
Febriany Eddy, Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk mengatakan, perjanjian ini menunjukkan mereka bukan hanya peduli soal tambang, melainkan aspek keberlanjutan lingkungan dan bagaimana INCO melaksanakannya. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

AS Masih Sumbang Surplus Besar, China Defisit
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:26 WIB

AS Masih Sumbang Surplus Besar, China Defisit

Surplus perdagangan Indonesia Januari hingga Agustus 2025 tercatat sebesar US$ 29,14 miliar         

Cabai Merah Hingga Emas Jadi Biang Kerok Inflasi
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:22 WIB

Cabai Merah Hingga Emas Jadi Biang Kerok Inflasi

Inflasi September 2025 sebesar 0,21% secara bulanan, setelah pada Agustus mengalami deflasi 0,08% secara bulanan

Ketidakpastian Tinggi, Aset Safe Haven Unjuk Gigi
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:20 WIB

Ketidakpastian Tinggi, Aset Safe Haven Unjuk Gigi

Kondisi ketidakpastian yang tinggi  menyebabkan sejumlah instrumen investasi yang bersifat lindung nilai alias safe haven menjadi primadona. 

Laba Mekar, Saham Bank Digital Semakin Bersinar
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Laba Mekar, Saham Bank Digital Semakin Bersinar

Seluruh bank digital sudah mencetak laba dan sebagian besar konsisten menorehkan pertumbuhan net profit cukup solid

Rupiah Menanti Dampak Shutdown Pemerintah dan Data Ekonomi AS ke Dolar AS
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Menanti Dampak Shutdown Pemerintah dan Data Ekonomi AS ke Dolar AS

Berdasarkan Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke posisi Rp 16.635 per dolar AS pada Rabu (1/10)

Menilik Likuiditas Bank Investor Korea
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Menilik Likuiditas Bank Investor Korea

Perebutan likuiditas sejatinya lebih terasa pada bank-bank yang memiliki modal mini, terutama pada KBMI 2.​

Kinerja Sektor Manufaktur Tertahan Daya Beli Lemah
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Tertahan Daya Beli Lemah

Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur September 2025 turun ke level 50,4                 

Permintaan Lesu Masih Menjadi Isu Bagi Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Permintaan Lesu Masih Menjadi Isu Bagi Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menjaga efisiensi operasional dan ekspansi pabrik Grobogan jadi pendorong kinerja

Paska Putusan MK, BP Tapera Melakukan Evaluasi
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Paska Putusan MK, BP Tapera Melakukan Evaluasi

Mahkamah Konstitusi (MK) menganulir kewajiban bagi pekerja swasta untuk ikut dalam program tabungan perumahan rakyat (tapera).

Stimulus Tak Cukup Bikin Ekonomi Tumbuh Mulus
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 05:53 WIB

Stimulus Tak Cukup Bikin Ekonomi Tumbuh Mulus

Stimulus yang digelontorkan pemerintah belum cukup mendorong ekonomi naik ke atas 5%                

INDEKS BERITA

Terpopuler