Gandeng Pengembang Asal Singapura, Metropolitan Land Siap Kembangkan Proyek Baru

Senin, 25 Maret 2019 | 08:18 WIB
Gandeng Pengembang Asal Singapura, Metropolitan  Land Siap Kembangkan Proyek Baru
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) memaksimalkan sejumlah peluang untuk menggenjot kinerja keuangan pada tahun ini. Salah satu strategi mereka adalah berkolaborasi dengan pengembang properti asing.

Emiten berkode saham MTLA di Bursa Efek Indonesia ini menggandeng pengembang asal Singapura, Keppel Land Limited.

Sejauh ini, Metropolitan Land telah menjalin kerjasama di beberapa proyek dengan Keppel Land. "Ada dua proyek yang sudah deal," ungkap Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk saat dihubungi KONTAN belum lama ini.

Dari dua proyek itu, satu di antaranya sudah berjalan, yakni proyek residensial The Riviera at Puri tahap ketiga yang berlokasi di Tangerang, Banten. Proyek tersebut diproyeksikan rampung dalam tiga tahun ke depan, yakni pada tahun 2022.

Demi menggapai target penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 2,2 triliun dari kongsi MTLA dan Keppel Land, mereka bakal melahirkan produk baru yang akan dirilis pada semester kedua tahun ini. Proyek kedua dari kolaborasi Metropolitan Land dan Keppel Land ini adalah perumahan di wilayah Jakarta Timur. Di kawasan ini, MTLA memproyeksikan selesai dalam lima tahun mendatang.

Hingga kini, Metropolitan Land dan Keppel Land masih membahas rencana pengembangan proyek baru lainnya. "Kami mengharapkan ada lagi proyek di luar dua proyek tersebut. Makanya, kerjasama ini sedang kami bahas," ungkap Olivia. Nilai total kerjasama MTLA dan Keppel Land mencapai Rp 5 triliun, termasuk proyek di Tangerang dan Jakarta Timur.

Sambil menunggu pembahasan dan kesepakatan pengembangan proyek baru, pada tahun ini, MTLA masih akan melanjutkan dua proyek kongsi tersebut. Berdasarkan catatan KONTAN, MTLA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar di sepanjang tahun ini.

Di semester kedua tahun ini, MTLA menargetkan bisa mulai menjual proyek hunian baru. Artinya, hingga semester pertama, mereka masih akan mengandalkan penjualan hunian dari proyek lama yang belum terjual. Nanti, di semester kedua, baru ada pendapatan dari proyek baru.

Di sepanjang 2019, manajemen Metropolitan Land menargetkan marketing sales tumbuh sekitar 5% dibandingkan tahun lalu. Di sepanjang tahun 2018, realisasi marketing sales Metropolitan Land mencapai Rp 2,1 triliun. Dengan asumsi pertumbuhan sebesar 5%, MTLA berpotensi membukukan marketing sales pada tahun ini sebesar Rp 2,21 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang
| Jumat, 05 September 2025 | 09:20 WIB

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang

Kas dan setara kas PTPP turun hingga 41% YoY dari Rp 4,32 triliun di semester I-2024 menjadi Rp 2,54 triliun di semester I-2025.

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub
| Jumat, 05 September 2025 | 09:02 WIB

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub

Penyidik Kejaksaan Agung telah menyita beberapa bukti elektronik berupa handphone dan menyita empat bidang tanah di Jabodetabek dan Bandung.

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati
| Jumat, 05 September 2025 | 08:33 WIB

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati

Saham TAYS mulai bergerak naik sejak 12 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak dari gocap ke Rp 52.

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%
| Jumat, 05 September 2025 | 08:16 WIB

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan membiayai akuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways lewat utang.

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup
| Jumat, 05 September 2025 | 04:45 WIB

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup

kebijakan bank konvensional yang masih enggan menurunkan bunga kreditnya membuat bisnis KPRsyariah belum kehilangan pamor.

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang
| Jumat, 05 September 2025 | 04:15 WIB

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri dapen sukarela mengelola aset Rp 392,56 triliun per Juli 2025, alias meningkat 4,66%.

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik
| Jumat, 05 September 2025 | 04:00 WIB

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik

Target NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang semula dipasang 4,0%–4,2%, diturunkan menjadi 3,8%.

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra
| Kamis, 04 September 2025 | 17:13 WIB

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra

Untuk menjaga momentum, strategi utama yang ditempuh SMBR adalah melakukan efisiensi biaya melalui konsolidasi logistik bersama SIG​.

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler