Gara-Gara Brexit, Prospek Inggris Dipangkas Jadi Negatif

Minggu, 10 November 2019 | 11:56 WIB
Gara-Gara Brexit, Prospek Inggris Dipangkas Jadi Negatif
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Moody's Investors Service memangkas prospek peringkat kredit pemerintah Inggris menjadi negatif. Prospek negatif itu mencerminkan kemampuan negara yang melemah dalam menetapkan kebijakan, terutama sejak era Brexit. Komitmen terhadap disiplin fiskal juga melemah. 

Moody's juga menegaskan peringkat penerbit jangka panjang Inggris di Aa2, termasuk untuk peringkat senior tanpa jaminan. Keputusan ini terjadi saat Inggris berada di tengah kampanye pemilihan yang bakal menentukan masa depan Brexit. 

Baca Juga: Apa yang membuat Indonesia kalah molek dari Vietnam dan Thailand? 

Menurut Moody's, telah terjadi penurunan kekuatan secara institusional yang bersifat struktural. Apalagi, ada perpecahan dalam masyarakat dalam lanskap politik. 

Alhasil, poundsterling pun makin terpuruk dan merosot ke US$ 1,2774 dari sebelumnya US$ 1,2748. 

Moody's juga menilai, pemilihan umum bakal memiliki dampak besar pada Brexit. Di pekan ini, para kandidat telah memberikan janji kampanye mereka, termasuk rencana spending negara tersebut. 

Kanselir Inggris Sajid Javis mengatakan, ia akan membuang aturan fiskal yang ada, yang memungkinkan pemerintah dari Partai Konservatif mencurahkan tambahan 20 miliar pounsterling atau sekitar US$ 26 miliar per tahun untuk proyek-proyek dengan modal besar, seperti kereta api dan jalan, jika Boris Johnson terpilih kembali. 

Baca Juga: Ini dia 5 miliarder dunia yang enggak pernah lulus SMA 

Sementara itu, Kanselir John McDonnell dari Partai Buruh menjanjikan tambahan 55 miliar pound per tahun dalam periode awal pemerintahan Partai Buruh. 

Selama ini, peringkat Inggris belum pernah diturunkan oleh lembaga pemeringkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Saat ini peringkat utang Inggris ada di peringkat investment grade ketiga, yakni level AA oleh S&P Global Ratings, dan AA- oleh Fitch Ratings.

Namun, Inggris harus tetap waspada lantaran kedua lembaga pemeringkat ini juga memberikan prospek negatif.

Baca Juga: Bank of England surprises as two officials back rate cut

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler