Gelar Fund Raising Terbesar di Asia Tenggara, Sea Tawarkan Saham, Obligasi Konversi

Kamis, 09 September 2021 | 11:54 WIB
Gelar Fund Raising Terbesar di Asia Tenggara, Sea Tawarkan Saham, Obligasi Konversi
[ILUSTRASI. Papan nama Shopee, terpampang di depan kantor Sea Ltd, Singapura, 5 Maret 2021. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Sea Ltd berencana mengumpulkan dana hingga US$ 6,3 miliar, atau setara Rp 89,9 triliun melalui penjualan saham dan obligasi konversi, demikian keterbukaan informasi yang diajukan perusahaan teknologi asal Singapura tersebut. Target pengumpulan dana yang diincar Sea merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan yang mengandalkan platform e-commerce dan game itu akan menjual 11 juta American Depository Receipts (ADR), dengan opsi menawarkan tambahan hingga lebih dari 1,65 juta ADR, sebagai bagian dari apa yang disebut opsi greenshoe.

Sea juga berencana merilis obligasi konversi dengan target perolehan dana US$ 2,5 miliar dalam obligasi konversi. Instrumen yang akan diterbitkan itu memiliki opsi greenshoe senilai US$ 375 juta.

Merujuk ke harga penutupan saham Sea, Rabu (8/9), di bursa New York Sea sebesar US$ 343,8, perusahaan itu bisa mendapat tambahan perolehan dana dari penjualan saham hingga US$3,8 miliar.

Baca Juga: BlackRock merespons kritik tajam George Soros atas investasi di China

Ini adalah penggalangan dana besar kedua yang dilakukan Sea dalam waktu kurang dari setahun. Perusahaan yang kini bernilai US$ 185 miliar itu berambisi memperluas operasinya di tingkat dunia, dengan merambah pasar baru.

Sea, perusahaan dengan nilai kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara, berencana menggunakan dana tersebut untuk tujuan umum perusahaan, termasuk investasi strategis dan akuisisi.

Pada bulan Desember tahun lalu, Sea mengumpulkan US$ 2,57 miliar (setara Rp 36,6 triiliun lebih) melalui penjualan saham, yang didiskon dengan harga $195 per saham. Perusahaan itu juga menuntaskan penjualan obligasi konversi senilai US$ 1 miliar (setara Rp 14,2 triliun lebih) pada Mei 2020.

Baca Juga: Mengekor Wall Street, Bursa Asia memerah pagi ini jelang rilis data inflasi China

Perusahaan fintech dan e-commerce di Asia Tenggara meningkatkan modal untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya di kawasan.  Pemain di sektor digital telah mengumpulkan total US$ 15,67 miliar (berkisar Rp 223,5 triliun lebih) di pasar modal ekuitas di Asia Tenggara sepanjang 2021. 

Itu merupakan perolehan dana terbesar dalam tiga tahun terakhir, menurut data Refinitiv. Di periode yang sama tahun lalu, industri digital mengumpulkan dana US$ 11,8 miliar (Rp 168,3 triliun).

Platform e-commerce milik Sea, Shopee, berencana untuk melakukan ekspansi ke Eropa dan India. Akhir tahun lalu, Sea juga mendapatkan lisensi bank digital penuh di Singapura.

Saham perusahaan telah meningkat 72,72% tahun ini, setelah melonjak hampir lima kali lipat pada tahun 2020 di tengah permintaan yang kuat, sejalan dengan pembatasan sosial terkait Covid-19.

Selanjutnya: E-Commerce Tumbuh Pesat, Mitra ICBP Akuisisi Tiga Produsen Kemasan Karton Indonesia

 

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

INDEKS BERITA

Terpopuler