KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG) gencar mencari dana lewat pinjaman. Meski begitu, manajemen TBIG mengklaim, rasio utang tergolong sehat.
Rasio utang perusahaan menara telekomunikasi biasanya dihitung menggunakan perbandingan pinjaman bersih terhadap EBITDA (net debt to EBITDA). Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan, per Juni 2019, pinjaman bersih terhadap EBITDA TBIG sebesar 5,2 kali. "Masih dalam kondisi sehat. Perusahaan menara di Amerika Serikat bisa sampai 8 kali juga masih sehat semua," klaim dia, kemarin.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.