Genjot Kontribusi Anak Usaha, Medco Energi (MEDC) Guyur Pinjaman Modal

Rabu, 09 Juli 2025 | 06:15 WIB
Genjot Kontribusi Anak Usaha, Medco Energi (MEDC) Guyur Pinjaman Modal
[ILUSTRASI. Fasilitas migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) gencar menyalurkan pendanaan ke entitas anak usaha untuk menopang kelangsungan usaha di bidang minyak dan gas bumi (migas).

Terbaru, pada 3 Juli 2025, MEDC melaksanakan perjanjian pinjaman antar perusahaan dengan PT Mitra Energi Pelayaran. Seluruh saham Mitra Energi Pelayaran dimiliki secara tidak langsung oleh MEDC.

Melalui perjanjian tersebut, MEDC memberi pinjaman sebesar US$ 150 juta, setara Rp 2,43 triliun ke Mitra Energi Pelayaran.

Baca Juga: Anak Usaha Medco Energi Internasional (MEDC) Raih Fasilitas Kredit US$ 500 Juta

"Pinjaman ini tanpa bunga yang berlaku hingga pinjaman dilunasi secara penuh sesuai permintaan Perseroan," tulis Siendy K. Wisandana, Sekretaris Perusahaan Medco Energi Internasional dalam keterbukaan informasi, Selasa (8/7).

Sebelumnya, 26 Juni 2025, dua anak usaha MEDC lain, yaitu Medco E&P Grissik Ltd (MEPG) dan Far East Energy Trading Pte. Ltd (FEET) mendapatkan fasilitas pinjaman dari Australia and New Zealand Banking Group Limited Singapore Branch, ING Bank N.V. Singapore Branch, MUFG Bank Ltd., dan Standard Chartered Bank (Singapore) Ltd.

Nilai pinjaman maksimal US$ 500 juta atau Rp 8,1 triliun. Tenor dari 26 Juni 2025 sampai 30 September 2028.

Posisi keuangan

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi berpendapat, industri migas merupakan sektor padat modal atau butuh pendanaan besar. Langkah MEDC memberikan pinjaman ke anak usaha bagian strategi optimalisasi kas internal perusahaan.

Selain itu, posisi keuangan MEDC masih solid. "Debt to equity ratio (DER) MEDC masih terkendali di kisaran 2,5 kali pada kuartal I-2025 dan EBITDA masih kuat di atas US$ 300 juta," kata Wafi.

Peluang MEDC meraih kinerja positif pada sisa tahun ini juga masih terbuka.Hal inijika MEDC mampu meningkatkan produksi migas.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol di PSC Corridor

Kenaikan produksi diharapkan bisa mengurangi efek volatilitas harga minyak mentah dunia. Diversifikasi bisnis oleh anak usaha juga diharapkan memberikan kontribusi ke MEDC.

Wafi merekomendasi beli MEDC dengan target harga Rp 1.500 per saham. Sedangkan Analis Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan merekomendasi hold MEDC. Target harga Rp 1.200 per saham

Selanjutnya: Tersandera Trump

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

INDEKS BERITA

Terpopuler