Gerak Rupiah Sepekan Ini Tertekan Indeks Dollar

Sabtu, 18 September 2021 | 05:00 WIB
Gerak Rupiah Sepekan Ini Tertekan Indeks Dollar
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tidak banyak bergerak. Kemarin, kurs rupiah juga hanya naik tipis. 

Kurs referensi JISDOR pada Jumat (17/9) naik 0,04% jadi Rp 14.233 per dollar AS. Bila dihitung dalam sepekan, kurs JISDOR turun 0,06% dari Rp 14.225 per dollar AS. 

Sementara kurs spot rupiah menguat 0,21% jadi Rp 14.223 per dollar AS pada Jumat. Tapi dalam sepekan, kurs spot rupiah mencetak pelemahan 0,15%. 

Baca Juga: Rupiah spot terkoreksi 0,14% ke Rp 14.223 per dolar AS dalam sepekan

Senior Economist Sucor Sekuritas Fikri C. Permana melihat, kurs rupiah tertekan data klaim pengangguran Amerika Serikat yang mencapai 332.000, atau lebih baik dari data sebelumnya. Selain itu data penjualan ritel AS juga membaik. 

Di sisi lain, data ekonomi dalam negeri juga positif. "Imbal hasil rata-rata tertimbang di setiap seri surat utang negara yang dilelang Selasa (14/9) lalu menurun. Selain itu, data cadangan devisa dan neraca dagang yang positif," ujar Fikri, kemarin. Karena itu, rupiah tak banyak bergerak.

Fikri melihat, sejatinya rupiah punya potensi menguat tajam karena cadangan devisa dan neraca dagang yang menyentuh rekor. "Tetapi indeks dollar AS juga menguat di minggu ini," jelas dia. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, pelaku pasar juga khawatir akan tapering off, sehingga aset berisiko ditinggalkan. "Isu tapering off mencuat karena data ekonomi AS membaik," jelas dia.

Tapi, ke depan, Fikri menaksir local currency settlement antara Indonesia-China akan membuat ketergantungan terhadap dollar AS berkurang, sehingga volatilitas rupiah terbatas. "Perjanjian dagang dengan Uni Emirate Arab juga akan menurunkan penggunaan dollar AS," kata dia.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.233 per dolar AS pada akhir pekan ini

Bagikan

Berita Terbaru

IPO Menarik Kasih Jatah Sedikit, Adakah Peluang Investor Ritel Ikut Penjatahan Pasti?
| Senin, 27 Januari 2025 | 20:51 WIB

IPO Menarik Kasih Jatah Sedikit, Adakah Peluang Investor Ritel Ikut Penjatahan Pasti?

Penjamin emisi akan berupaya untuk memperoleh permintaan saham IPO sebanyak-banyaknya sehingga permintaan lanjutan di pasar sekunder bisa terjaga.

Penawaran ORI027 Sampai 20 Februari, Kupon Lebih Tinggi dari Deposito, Pajak Rendah
| Senin, 27 Januari 2025 | 18:10 WIB

Penawaran ORI027 Sampai 20 Februari, Kupon Lebih Tinggi dari Deposito, Pajak Rendah

Pemerintah resmi memulai penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025.

Pemerintah Ketatkan Ikat Pinggang, Babat Anggaran Hingga Rp 256 Triliun
| Senin, 27 Januari 2025 | 17:09 WIB

Pemerintah Ketatkan Ikat Pinggang, Babat Anggaran Hingga Rp 256 Triliun

Untuk jaga stabilitas fiskal dan tingkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan, pemerintah menerapkan langkah efisiensi anggaran belanja K/L 

Selamat Datang Era Baru yang Sulit Diprediksi
| Senin, 27 Januari 2025 | 15:03 WIB

Selamat Datang Era Baru yang Sulit Diprediksi

Era baru yang tidak dapat diprediksi dimulai. Ini ditandai dengan ancaman tarif dan meningkatnya ketegangan global.

Penjualan Mobil Diprediksi Menggeliat, Prospek ASII Bisa Terangkat
| Senin, 27 Januari 2025 | 13:34 WIB

Penjualan Mobil Diprediksi Menggeliat, Prospek ASII Bisa Terangkat

Kinerja penjualan mobil Astra International (ASII) pada tahun 2025 diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Paradoks Ekonomi Indonesia, Hilirisasi Dimanjakan tapi Industri Padat Karya Dilupakan
| Senin, 27 Januari 2025 | 12:27 WIB

Paradoks Ekonomi Indonesia, Hilirisasi Dimanjakan tapi Industri Padat Karya Dilupakan

Pemerintah tidak memberikan perlakuan yang setara bagi industri padat karya meski terbukti mampu menjaga daya beli masyarakat.

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:32 WIB

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?

Laba industri China kembali turun. Laba perusahaan industri Tiongkok atau China turun selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024.

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:02 WIB

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat

Mata uang dolar AS menguat pada Senin (27/1), setelah para trader mempertimbangkan konsekuensi dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump.

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
| Senin, 27 Januari 2025 | 07:46 WIB

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT

Meski ditopang fundamental yang baik, kinerja saham emiten Grup Harita NCKL dan CITA sejauh ini kurang memuaskan. 

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:23 WIB

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing

Total jenderal, dalam sepekan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,45% ke level 4.190 per saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler