GoTo Menguasai 93,52% Saham Tokopedia

Kamis, 10 Juni 2021 | 06:00 WIB
GoTo Menguasai 93,52% Saham Tokopedia
[]
Reporter: Amalia Nur Fitri, Sandy Baskoro | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Super app Gojek dan raksasa e-commerce Tokopedia resmi merger dan melahirkan entitas baru bernama GoTo, akhir Mei 2021. Valuasi gabungan dua perusahaan teknologi tersebut ditaksir mencapai US$ 17 miliar.

Hasil merger itu menempatkan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, operator Gojek, sebgai penyerap saham Tokopedia. GoTo pun muncul sebagai nama baru entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia. 
 
Nyaris semua pemegang saham Tokopedia juga masuk  sebagai pemegang saham GoTo. Kini, Google, Facebook, Alibaba, Softbank, KKR, serta sejumlah investor asing lain tercatat memiliki mayoritas saham GoTo dengan kepemilikan mencapai 86,37% saham (Harian KONTAN, edisi 9 Juni 2021). 
 
Perubahan komposisi pemilik saham GoTo, juga mengubah komposisi dan porsi kepemilikan saham PT Tokopedia. Mengacu data Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM per 17 Mei 2021, total saham Tokopedia mencapai 11,86 juta unit. Dari jumlah itu, Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki 11,09 juta unit atau setara 93,52% dari total unit saham Tokol.
 
Adapun porsi saham dalam perbendaharaan perusahaan (PT Tokopedia) sebesar 768.466 unit atau setara 6,48% total saham Tokopedia. Sedangkan William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, memiliki 1 unit saham Seri J. 
 
Kepemilikan William
 
Sebagai catatan, dalam skema merger, porsi saham Gojek dan Tokopedia di entitas GoTo masing-masing sebesar 58% dan 42%. Berdasarkan asumsi valuasi GoTo yang mencapai US$ 17 miliar, hitungan di atas kertas nilai Tokopedia sebesar US$ 7,14 miliar atau Rp 102,10 triliun (kurs US$ 1=Rp 14.300).
 
Kalkulasi itu berdasarkan simulasi investasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) di GoTo yang mencapai sekitar US$ 450 juta atau Rp 6,4 triliun dengan kepemilikan 89.125 unit saham.
 
Dari kalkulasi tersebut, nilai saham Tokopedia milik Aplikasi Karya Anak Bangsa mencapai US$ 6,67 miliar. Adapun Tokopedia (saham dalam perbendaharaan perusahaan) menggenggam 6,48% atau setara US$ 463 juta atau setara sekitar Rp 6,62 triliun. Sedangkan William yang memiliki 1 unit saham Tokopedia mencatatkan valuasi Rp 8,6 juta. 
 
Meski di Tokopedia cuma memiliki 1 unit saham, nilai  aset saham William secara total di Grup GoTo cukup fantastis. Pria kelahiran Pematang Siantar, pada 11 November 1981 atau akan menginjak umur 40 tahun itu tercatat memiliki 64.767 unit saham Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoTo) dari dua seri saham.
 
Alhasil, valuasi saham GoTo milik William ditaksir mencapai Rp 4,67 triliun. Hitungan KONTAN, William mencatatkan kenaikan nilai aset saham tersebut sebesar 49.900% jika dihitung sejak tahun 2009. Hingga tadi malam, William Tanuwijaya belum bisa dimintai konfirmasinya.
 
Nilai aset William di atas valuasi saham milik Nadiem Anwar Makarim, pendiri Gojek. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu tercatat memiliki 58.416 unit saham GoTo dari tiga seri. Nilainya ditaksir mencapai Rp 4,2 triliun. Artinya, selama satu dekade terakhir, Nadiem Makarim telah menikmati kenaikan nilai aset saham tersebut sebesar 32.053%.   
 
Jejak Kekayaan Pendiri Tokopedia
 
Hanya butuh satu dekade bagi Tokopedia untuk bertransformasi dan membesar menjadi raksasa e-commerce dengan valuasi mencapai US$ 7,14 miliar. 
William Tanuwijaya bersama koleganya Leontinus Alpha Edison, mendirikan Tokopedia pada 6 Februari 2009.
 
Dua tokoh kunci tersebut membawa Tokopedia menjadi e-commerce jumbo di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Hingga akhirnya muncul kesepakatan merger Gojek dan Tokopedia dan melahirkan GoTo.
 
Selain memiliki saham Grup GoTo, saat ini Leontinus menjabat sebagai Komisaris Tokopedia. Adapun William didapuk sebagai CEO Tokopedia.
 
Sejak merger antara Gojek dan Tokopedia, Leontinus yang kini berusia 40 tahun tak lagi memiliki saham Tokopedia secara langsung. Berbeda dengan William yang masih punya 1 unit saham Tokopedia.
 
Kini, Leontinus memiliki 26.389 unit saham GoTo. Nilai kepemilikan Leontinus ditaksir mencapai sekitar Rp 1,9 triliun. Sedangkan total nilai kekayaan William di Grup GoTo mencapai Rp 4,67 triliun.             

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekonomi Loyo, Leasing Hadapi Pilihan Sulit
| Rabu, 06 November 2024 | 05:50 WIB

Ekonomi Loyo, Leasing Hadapi Pilihan Sulit

Industri multifinance dihadapkan pada pilihan tak mudah yakni menggenjot pembiayaan atau menjaga rasio kredit bermasalah. 

Kemarin IHSG Akhirnya Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Analis
| Rabu, 06 November 2024 | 05:42 WIB

Kemarin IHSG Akhirnya Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Analis

Kemarin investor asing kembali melanjutkan aksi beli bersih atau net buy di seluruh pasar, jumlahnya Rp 222,99 miliar.

Saham BRMS Diprediksi Masuk Indeks MSCI
| Rabu, 06 November 2024 | 05:35 WIB

Saham BRMS Diprediksi Masuk Indeks MSCI

Sejumlah saham emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) digadang masuk dan keluar indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Trimegah Bangun Persada (NCKL) Fokus Kebut Proyek Hilirisasi Nikel
| Rabu, 06 November 2024 | 05:10 WIB

Trimegah Bangun Persada (NCKL) Fokus Kebut Proyek Hilirisasi Nikel

NCKL fokus menuntaskan proyek smelter ketiga dengan kapasitas 185.000 ton per tahun dan akan beroperasi di kuartal I-2025.

Selamat Tinggal Kemaritiman
| Rabu, 06 November 2024 | 05:10 WIB

Selamat Tinggal Kemaritiman

Dunia maritim menaruh harapan besar terhadap pendulum nusantara, kendati dengan sejumlah catatan kritis.

Minim Katalis Baru, Daya Beli Mengusik Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional
| Rabu, 06 November 2024 | 04:24 WIB

Minim Katalis Baru, Daya Beli Mengusik Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 sebesar 4,95%, melambat dibandingkan pertumbuhan di kuartal II-2024.

Bahas Aturan Upah, Pemerintah Timbang Putusan MK
| Rabu, 06 November 2024 | 04:10 WIB

Bahas Aturan Upah, Pemerintah Timbang Putusan MK

Pemerintah tengan membahas upah minimum provinsi yang berdasarkan kepada keputusan Mahkamah Konstitusi.

 Kemampuan Bank Memberi Cuan ke Investor Menyusut
| Rabu, 06 November 2024 | 04:10 WIB

Kemampuan Bank Memberi Cuan ke Investor Menyusut

Rasio Return on Equity (RoE) sebagian besar bank yang mencetak penyusutan pada sembilan bulan pertama tahun 2024.​

Pemerintah Upayakan Harga Tiket Pesawat Segera Turun
| Rabu, 06 November 2024 | 04:10 WIB

Pemerintah Upayakan Harga Tiket Pesawat Segera Turun

Pemerintah menargetkan penurunan harga tiket pesawat sudah terealisasi sebelum musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Eramet Memulai Studi Cadangan Lithium
| Rabu, 06 November 2024 | 04:09 WIB

Eramet Memulai Studi Cadangan Lithium

Studi eksplorasi itu merupakan tindak lanjut atas kerjasama Eramet dengan Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMBP) Kementerian ESDM.

INDEKS BERITA

Terpopuler