Reporter:
Amalia Nur Fitri, Sandy Baskoro |
Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Super app Gojek dan raksasa e-commerce Tokopedia resmi merger dan melahirkan entitas baru bernama GoTo, akhir Mei 2021. Valuasi gabungan dua perusahaan teknologi tersebut ditaksir mencapai US$ 17 miliar.
Hasil merger itu menempatkan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, operator Gojek, sebgai penyerap saham Tokopedia. GoTo pun muncul sebagai nama baru entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia.
Nyaris semua pemegang saham Tokopedia juga masuk sebagai pemegang saham GoTo. Kini, Google, Facebook, Alibaba, Softbank, KKR, serta sejumlah investor asing lain tercatat memiliki mayoritas saham GoTo dengan kepemilikan mencapai 86,37% saham (Harian KONTAN, edisi 9 Juni 2021).
Perubahan komposisi pemilik saham GoTo, juga mengubah komposisi dan porsi kepemilikan saham PT Tokopedia. Mengacu data Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM per 17 Mei 2021, total saham Tokopedia mencapai 11,86 juta unit. Dari jumlah itu, Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki 11,09 juta unit atau setara 93,52% dari total unit saham Tokol.
Adapun porsi saham dalam perbendaharaan perusahaan (PT Tokopedia) sebesar 768.466 unit atau setara 6,48% total saham Tokopedia. Sedangkan William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, memiliki 1 unit saham Seri J.
Kepemilikan William
Sebagai catatan, dalam skema merger, porsi saham Gojek dan Tokopedia di entitas GoTo masing-masing sebesar 58% dan 42%. Berdasarkan asumsi valuasi GoTo yang mencapai US$ 17 miliar, hitungan di atas kertas nilai Tokopedia sebesar US$ 7,14 miliar atau Rp 102,10 triliun (kurs US$ 1=Rp 14.300).
Kalkulasi itu berdasarkan simulasi investasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) di GoTo yang mencapai sekitar US$ 450 juta atau Rp 6,4 triliun dengan kepemilikan 89.125 unit saham.
Dari kalkulasi tersebut, nilai saham Tokopedia milik Aplikasi Karya Anak Bangsa mencapai US$ 6,67 miliar. Adapun Tokopedia (saham dalam perbendaharaan perusahaan) menggenggam 6,48% atau setara US$ 463 juta atau setara sekitar Rp 6,62 triliun. Sedangkan William yang memiliki 1 unit saham Tokopedia mencatatkan valuasi Rp 8,6 juta.
Meski di Tokopedia cuma memiliki 1 unit saham, nilai aset saham William secara total di Grup GoTo cukup fantastis. Pria kelahiran Pematang Siantar, pada 11 November 1981 atau akan menginjak umur 40 tahun itu tercatat memiliki 64.767 unit saham Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoTo) dari dua seri saham.
Alhasil, valuasi saham GoTo milik William ditaksir mencapai Rp 4,67 triliun. Hitungan KONTAN, William mencatatkan kenaikan nilai aset saham tersebut sebesar 49.900% jika dihitung sejak tahun 2009. Hingga tadi malam, William Tanuwijaya belum bisa dimintai konfirmasinya.
Nilai aset William di atas valuasi saham milik Nadiem Anwar Makarim, pendiri Gojek. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu tercatat memiliki 58.416 unit saham GoTo dari tiga seri. Nilainya ditaksir mencapai Rp 4,2 triliun. Artinya, selama satu dekade terakhir, Nadiem Makarim telah menikmati kenaikan nilai aset saham tersebut sebesar 32.053%.
Jejak Kekayaan Pendiri Tokopedia
Hanya butuh satu dekade bagi Tokopedia untuk bertransformasi dan membesar menjadi raksasa e-commerce dengan valuasi mencapai US$ 7,14 miliar.
William Tanuwijaya bersama koleganya Leontinus Alpha Edison, mendirikan Tokopedia pada 6 Februari 2009.
Dua tokoh kunci tersebut membawa Tokopedia menjadi e-commerce jumbo di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Hingga akhirnya muncul kesepakatan merger Gojek dan Tokopedia dan melahirkan GoTo.
Selain memiliki saham Grup GoTo, saat ini Leontinus menjabat sebagai Komisaris Tokopedia. Adapun William didapuk sebagai CEO Tokopedia.
Sejak merger antara Gojek dan Tokopedia, Leontinus yang kini berusia 40 tahun tak lagi memiliki saham Tokopedia secara langsung. Berbeda dengan William yang masih punya 1 unit saham Tokopedia.
Kini, Leontinus memiliki 26.389 unit saham GoTo. Nilai kepemilikan Leontinus ditaksir mencapai sekitar Rp 1,9 triliun. Sedangkan total nilai kekayaan William di Grup GoTo mencapai Rp 4,67 triliun.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.