Grab Menantang Gojek di Vietnam

Senin, 26 Agustus 2019 | 07:31 WIB
Grab Menantang Gojek di Vietnam
[ILUSTRASI. Ojek daring Grab]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Langkah Gojek berekspansi ke Vietnam mendapat perlawanan dari Grab.

Grab berencana menginvestasikan dana beberapa ratus juta dolar Amerika Serikat (AS) di Vietnam.

"Kami sangat gembira tentang (investasi) di Vietnam. Kami melihat karakteristik yang sangat mirip dengan Indonesia," kata Presiden Grab, Ming Maa, dikutip dari Reuters (26/08).

Baca Juga: Setahun berdiri, afiliasi Go-Jek di Vietnam cetak 100 juta perjalanan

Vietnam merupakan salah satu negara di asia tenggara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat.

Dus, tidak heran jika Gojek dan Grab terlibat dalam persaingan sengit di negara tersebut.

"Saya berharap bisa berinvestasi beberapa ratus juta dolar ke Vietnam untuk menopang pertumbuhan bisnis kami," katanya.

Sayangnya, Ming Maa tidak memberikan rincian spesifik soal investasi tersebut, termasuk bisnis apa saja yang akan dikembangkan menggunakan dana investasi tersebut.

Yang jelas, di layanan pembayaran digital, Grab telah menjalin kerjasama dengan Moca, perusahaan teknologi finansial Vietnam untuk meluncurkan dompet digital.

Grab paling banyak diunduh

Merujuk App Annie, firma penyedia data dan analisa pasar, pada periode Januari hingga Juli 2019 Grab merupakan aplikasi ride-sharing yang paling banyak diunduh di Vietnam.

Data ini mengukuhkan Grab sebagai pesaing terkuat bagi Gojek. 

Sayangnya, tidak ada data sebanyak apa aplikasi Go-Viet, perusahaan afiliasi Gojek, diunduh di negara tersebut.

Yang jelas, sejak diluncurkan tahun lalu, Go-Viet telah melayani 100 juta perjalanan.

Go-Viet sendiri telah menggandeng 125.000 mitra pengemudi, sejak diluncurkan di Ho Chi Minh City pada 8 Agustus 2018 dan Hanoi pada September 2018.

Gojek dan Grab selama ini terlibat persaingan sengit di kawasan asia tenggara. 

Baca Juga: Gojek mendapat restu beroperasi di Malaysia

Keduanya berambisi untuk terus berkembang dari perusahaan layanan ride-hailing ke layanan pembayaran, pengiriman makanan, dan barang.

Maklum saja, nilai ekonomi Internet di asia tenggara memang menggiurkan, ditopang oleh semakin banyaknya pengguna ponsel cerdas di kawasan ini.

Studi bersama Google dan Temasek Holdings memperkirakan, nilai ekonomi internet di asia tenggara bakal melebihi US$ 240 miliar pada tahun 2025.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA