Grup WIKA Pertahankan Laba Meski Pendapatan Seret

Kamis, 01 Agustus 2019 | 06:55 WIB
Grup WIKA Pertahankan Laba Meski Pendapatan Seret
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Sanny Cicilia | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan anak usahanya berhasil mencetak kenaikan laba, meski pertumbuhan pendapatan tak deras. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), salah satu anak usaha WIKA, sukses mencetak pertumbuhan pendapatan. Sementara PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) mengalami penurunan pendapatan 10%, tetapi bisa mempertahankan laba.

WIKA mencatat pendapatan sebesar Rp 11,36 triliun di akhir Juni 2019. Angka ini turun 12% dibanding pendapatan periode Juni 2018 yang mencapai Rp 12,98 triliun. Namun, karena efisiensi beban serta peningkatan laba dari entitas ventura bersama, WIKA berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk Rp 890 miliar.

Baca Juga: Berlaku hari ini, berikut daftar lengkap emiten anggota indeks LQ45

Angka ini meloncat 72% dibanding periode yang sama tahun lalu. WIKA mencatat, efisiensi dan peningkatan kualitas membuahkan margin laba bersih sebesar 8,93%.

Direktur Utama WIKA Tumiyana yakin, WIKA masih memiliki ruang leluasa untuk meningkatan net gearing ratio yang saat ini masih di kisaran 0,74 kali. Pada semester I lalu, kontrak baru WIKA tercatat Rp 15,23 triliun.

Kinerja serupa dicatatkan anak usahanya, WEGE. Di rapor WEGE, pendapatannya tercatat turun 10% di akhir Juni menjadi Rp 2,15 triliun. Tapi, perusahaan ini berhasil mempertahankan labanya tetap flat di kisaran Rp 181,60 miliar.

WTON menjadi satu-satunya anak usaha WIKA yang tercatat di bursa dan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan, yaitu 1,63% jadi Rp 2,29 triliun. Kenaikan ditopang penjualan produk dan perolehan pendapatan konstruksi. Tapi pendapatan jasa turun sampai 76%. Produsen beton pracetak ini mencatat kenaikan laba sebesar 3,8% menjadi Rp 166,66 miliar.

Meski hanya naik tipis, manajemen WTON menargetkan peningkatan kinerja 15% hingga akhir tahun 2019. Tak hanya target kinerja yang tinggi, WTON juga mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 9 triliun atau naik 18% dibanding periode sebelumnya. Manajemen optimistis bisa meraih target pencapaian ini, ujar Yuherni Sisdwi, Corporate Secretary WTON.

Alasannya, sifat pekerjaan bidang konstruksi biasanya selalu lebih besar di semester dua. Untuk rencana ekspansi, saat ini WTON sedang merampungkan rencana pengembangan pabrik barunya.

Baca Juga: Tridium Malaysia: Pembangunan smart building tidak terpisahkan dari smart city

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler