Gunung Raja Paksi Berencana IPO di September 2019

Jumat, 12 Juli 2019 | 06:27 WIB
Gunung Raja Paksi Berencana IPO di September 2019
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen lembaran baja PT Gunung Raja Paksi (GRP) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal tiga tahun ini. Sejatinya, Gunung Paksi sudah berencana menggelar IPO sejak akhir tahun lalu.

Awalnya GRP berharap bisa jadi emiten mulai Juni 2019. Tapi rencana ini tak terealisasi. Direktur Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengatakan, perusahaan yang masih bagian dari Gunung Steel Group ini masih dalam proses administrasi.

Dus, rencana IPO mundur jadi September 2019. GRP akan melepas 10% saham dari total modal ditempatkan dan disetor. Jumlah tersebut lebih kecil dari rencana awal perusahaan ini.

Sebelumnya Gunung Raja Paksi berniat melepas 20% saham ke publik. Pertimbangan kondisi pasar menjadi alasan perusahaan ini merevisi rencana pelepasan sahamnya.

Gunung Raja Paksi berencana melepas 10,22% sahamnya kepada publik. Jumlah ini setara 1,23 miliar saham Gunung Raja Paksi. Perusahaan ini memperkirakan bisa meraih dana IPO Rp 2 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Bila terealisasi, maka Gunung Raja Paksi akan menjadi perusahaan kedua di 2019 yang menargetkan bisa mengumpulkan dana dalam jumlah triliunan setelah PT Sinarmas MSIG Life Tbk. Rencananya, GRP akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja dan refinancing.

Direktur Utama GRP Alouisius Maseimilan mengaku masih menggodok rencana tersebut. "Sampai sekarang kami masih tunggu hasil audit laporan keuangan di kuartal I tahun ini," kata dia kepada KONTAN, Kamis (11/7).

Tahun lalu, GRP memproduksi 1,2 juta ton lembaran baja. Pangsa pasar domestik masih menjadi andalan perusahaan ini. Namun perusahaan ini juga getol mendorong penjualan ekspor.

Tahun lalu, GRP berhasil meningkatkan ekspor produknya ke Malaysia, Selandia Baru, Srilanka, Australia dan Vietnam sebanyak 42.000 ton. Segmen ekspor menyumbang US$ 31 juta pada tahun 2018, tumbuh 129% secara year on year (yoy).

Tahun 2018, GRP mencatatkan pendapatan bersih US$ 1 miliar. Pertumbuhan industri baja rata-rata tiap tahunnya 8%–9%, tahun ini, GRP memprediksi pertumbuhan di kisaran tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal
| Rabu, 26 November 2025 | 17:36 WIB

Bidik Proyek MBG, Produsen Susu Asal Malaysia Siap Bertarung dengan Pemain Lokal

Farm Fresh Bhd. bakal mendirikan pertanian seluas 230 ha di Bandung dan sedang mencari kemitraan untuk membangun distribusi lokal.

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025
| Rabu, 26 November 2025 | 15:45 WIB

Kinerja BBTN Sesuai Target, Laba Bersih Mencapai Rp 2,50 Triliun per Oktober 2025

Laba bersih BTN naik 13,72% jadi Rp 2,50 triliun per Oktober 2025, didukung kredit dan DPK. Analis proyeksikan laba Rp 3,30 triliun di 2025.

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

INDEKS BERITA

Terpopuler