Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Penjualan akan Naik 70% di Tahun Depan

Rabu, 29 Desember 2021 | 04:50 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Penjualan akan Naik 70% di Tahun Depan
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) yakin bisa mengerek penjualan 50%-70% pada tahun depan. Perbaikan ekonomi dinilai menjadi pendorong permintaan baja. 

Presiden Direktur GGRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, menjelaskan, ada banyak faktor yang mendukung optimisme mereka. "Dengan peningkatkan pendapatan, kami yakin akan berimbas terhadap kenaikan laba yang lebih besar lagi," imbuh dia, Senin (27/12). 

GGRP juga percaya karena permintaan baja yang membaik pada kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun ini. Selain itu ada tren perbaikan harga baja dunia sejak 2020. 

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) anggarkan capex US$ 54 juta - US$ 72 juta tahun di 2022

Pada kuartal III lalu, pendapatan GGRP  mencapai US$ 502,43 juta, atau naik 7,48% secara tahunan. Laba bersih GGRP mencapai US$ 40,2 juta setelah di periode yang sama tahun sebelumnya merugi US$ 14,9 juta. 

Proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang menyebut ekonomi Indonesia tumbuh 5,9%, melampaui pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,9%, juga mendukung kepercayaan diri GGRP. Abednedju menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak pada semua sektor, termasuk konstruksi dan manufaktur, yang merupakan pasar bagi GGRP.

Selain itu, rencana China memangkas produksi baja dan kegiatan ekspor juga diyakini memiliki imbas positif bagi GGRP. Apalagi, rencana ini diimbangi kebijakan antidumping Indonesia yang mengenakan bea masuk 10,5%-12,5% terhadap baja impor. 

Rencana pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur juga menjadi katalis bagi industri baja nasional. Pertumbuhan industri properti dan otomotif juga akan mendorong industri baja.  

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis raih cetak laba bersih US$ 54 juta di tahun 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 15:26 WIB

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur 18-19 November 2025.

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

INDEKS BERITA

Terpopuler