Guyuran Insentif agar UMKM Lebih Berdaya

Jumat, 31 Januari 2025 | 06:00 WIB
Guyuran Insentif agar UMKM Lebih Berdaya
[ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembuatan keset di Desa Gempol Sari, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa.]
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Maklum, sektor UMKM hingga kini berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Terlihat dari jumlah UMKM yang sudah menembus 65 juta unit dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 120 juta pekerja. 

Tak heran jika pemerintah terus memberikan perhatian ke sektor UMKM. Kabar terbaru adalah adanya skema kredit atau pembiayaan anyar yakni kredit investasi padat karya. Skema kredit ini menyasar industri padat karya, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak serta makanan dan minuman.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Rupiah Rapuh, Beban Premi Resuransi Semakin Berat
| Kamis, 10 April 2025 | 05:20 WIB

Rupiah Rapuh, Beban Premi Resuransi Semakin Berat

Dengan rupiah yang semakin loyo, beban premi reasuransi yang ditanggung perusahaan asuransi umum ikut terkerek.

Rupiah Rapuh, Beban Premi Resuransi Semakin Berat
| Kamis, 10 April 2025 | 05:20 WIB

Rupiah Rapuh, Beban Premi Resuransi Semakin Berat

Dengan rupiah yang semakin loyo, beban premi reasuransi yang ditanggung perusahaan asuransi umum ikut terkerek.

PT Timah (TINS) Intip Perubahan Pasar Timah
| Kamis, 10 April 2025 | 04:25 WIB

PT Timah (TINS) Intip Perubahan Pasar Timah

TINS menargetkan pertumbuhan volume prduksi sebesar 15% pada tahun ini yakni 20.000-22.000 meterik ton.

PT Timah (TINS) Intip Perubahan Pasar Timah
| Kamis, 10 April 2025 | 04:25 WIB

PT Timah (TINS) Intip Perubahan Pasar Timah

TINS menargetkan pertumbuhan volume prduksi sebesar 15% pada tahun ini yakni 20.000-22.000 meterik ton.

Meski Surplus di Neraca Dagang Indonesia Defisit Neraca Jasa, Terbesar dengan AS
| Rabu, 09 April 2025 | 21:48 WIB

Meski Surplus di Neraca Dagang Indonesia Defisit Neraca Jasa, Terbesar dengan AS

Indonesia mengalami defisit neraca jasa US$ 18,66 miliar dan defisit pendapatan primer US$ 36,09 miliar pada 2024.

Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir
| Rabu, 09 April 2025 | 13:04 WIB

Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir

Membeli emas dalam kondsii seperti sekarang belum tentu menjadi keputusan terbaik yang bisa diambil investor.

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%
| Rabu, 09 April 2025 | 12:06 WIB

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%

Efek dasar yang rendah di tahun lalu dan potensi pelemahan nilai tukar rupiah menjadi faktor pendorong kenaikan laju inflasi tahun ini.

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)
| Rabu, 09 April 2025 | 09:07 WIB

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.777.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 24,58% jika menjual hari ini.

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran
| Rabu, 09 April 2025 | 07:50 WIB

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran

Peningkatan penjualan di periode Lebaran 2025 terpacu adanya aktivitas berbelanja masyarakat yang meningkat secara daring  atau online.

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah
| Rabu, 09 April 2025 | 07:45 WIB

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah

Namun, sejauh ini harga kedelai impor masih bisa dijangkau dengan harga dibawah Rp 10.000 per  kilogram (kg).

INDEKS BERITA

Terpopuler