KONTAN.CO.ID -MELBOURNE. Perusahaan tambang asal Australia, Rio Tinto, mencatat penurunan laba pada tahun 2023. Mengutip pemberitaan Bloomberg, Rabu (21/2), di sepanjang tahun lalu Rio Tinto membukukan laba sebesar US$ 11,8 miliar, sekitar Rp 184,49 triliun. Divisi biji besi Rio Tinto menyumbang sekitar 80% keuntungan perusahaan.
Realisasi laba Rio Tinto tersebut turun 12% dari US$ 13,4 miliar, setara Rp 209,50 triliun pada tahun 2022. Pencapaian ini sejalan dengan perkiraan konsensus analis sebesar US$ 11,7 miliar. Secara konsolidasi, pendapatan penjualan Rio Tinto pada 2023 turun 2,7% jadi US$ 54,04 miliar dari US$ 55,55 miliar pada 2022.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.