Harga Batubara Acuan Berpotensi Menekan PNBP Minerba

Jumat, 14 Juni 2019 | 09:49 WIB
Harga Batubara Acuan Berpotensi Menekan PNBP Minerba
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari subsektor mineral dan batubara (minerba) berpotensi menurun pada tahun ini. Proyeksi tersebut mengacu pada tren penurunan harga batubara acuan (HBA) hingga semester pertama tahun ini.

Direktur Penerimaan Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) Johnson Pakpahan mengemukakan, hingga 11 Juni 2019, setoran PNBP subsektor minerba baru senilai Rp 19,16 triliun. Jumlah itu setara 44,35% dari target setoran PNPB minerba di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 43,2 triliun.

Sejatinya, realisasi PNBP minerba saat ini masih sesuai dengan rentang target tahunan. Namun pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi PNBP per Juni tahun lalu. "Pada tahun lalu, pencapaian PNBP sudah bisa sekitar 75% dari target, sementara sekarang baru 44.35%," ungkap Johnson saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (12/6) lalu.

Salah satu faktor pemicu menyusutnya realisasi PNBP minerba lantaran harga batubara bergerak dalam tren menurun. Dibandingkan tahun lalu, harga batubara bisa menembus level US$ 100 per ton, sementara saat ini harganya turun hingga ke posisi US$ 80 per ton.

Berdasarkan data Indonesian Mining Institute (IMI), selama periode Januari hingga Juni tahun ini, rata-rata HBA berada di angka US$ 87,82 per ton. Jumlah tersebut menurun 8,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rata-rata HBA di posisi US$ 96,49 per ton.

Meski demikian, Kementerian ESDM masih optimistis target PNBP hingga akhir tahun ini bisa tercapai, meski angkanya tidak lebih besar dari realisasi tahun lalu. "Sekarang kan belum tutup buku untuk Juni. Jika misalnya dibagi dua (per semester), maka target masih bisa tercapai," ungkap Johnson.

Bukan hanya harga batubara, penurunan produksi produsen mineral seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) juga menjadi salah satu penyebab penurunan realisasi PNBP tahun ini. Pasalnya, kedua perusahaan itu merupakan penyumbang terbesar pertama dan kedua terhadap setoran PNBP dari komoditas mineral.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, target produksi konsentrat tembaga Freeport pada tahun ini hanya 1,3 juta wet metric ton (wmt), menyusut 38% dibandingkan tahun lalu sebesar 2,1 juta wmt.

Demikian pula Amman Mineral. Tahun ini, kuota ekspor konsentrat tembaga Amman Mineral turun 25% year-on-year menjadi 336.100 wmt.

Johnson mengklaim, produksi kedua perusahaan itu tak berdampak signifikan terhadap total realisasi PNBP.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA