Harga Batubara Terus Melemah, Bumi Resources (BUMI) Bakal Review Perkiraan Harga Jual

Jumat, 02 Agustus 2019 | 06:03 WIB
Harga Batubara Terus Melemah, Bumi Resources (BUMI) Bakal Review Perkiraan Harga Jual
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sepanjang paruh waktu tahun ini kurang memuaskan.

Meski begitu, Bumi Resources belum berencana merevisi seluruh target bisnisnya tahun ini.

Dileep Srivastava, Direktur Bumi Resources mengatakan, secara operasional, belum ada rencana perubahan target.

Hingga akhir tahun, produksi batubara masih dipatok pada angka 87 juta ton hingga 90 juta ton.

Namun, lain halnya dengan perkiraan harga jual batubara.

"Kemungkinan, kami akan melakukan review harga batubara di akhir kuartal ini untuk menyesuaikan perkembangan pasar," ujarnya, Kamis (1/8).

Pasalnya, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) batubara global yang terus menurun turut mempengaruhi ASP batubara yang diproduksi BUMI.

Selama semester pertama tahun ini, ASP batubara BUMI sekitar US$ 53,2 per ton. Nilai ini turun 8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 58 per ton.

Volume penjualan juga cenderung stagnan, ada di angka 41,5 juta ton. Nilai ini berasal dari penjualan Kaltim Prima Coal (KPC) yang naik 9% menjadi 30,1 juta ton.

Tak seperti KPC. Penjualan batubara Arutmin justru turun 18% menjadi 11,4 juta ton. "Penurunan karena lesunya sentimen di sektor ini," imbuh Dileep.

Secara konsolidasi, pendapatan BUMI semester pertama tahun ini turun 14,15% menjadi US$ 481,35 juta. Paruh waktu tahun lalu, pendapatannya mencapai US$ 560,72 juta.

Penurunan terjadi di ekspor batubara untuk pihak ketiga menjadi US$ 203.36 juta. Sebelumnya di periode yang sama, ekspor komoditas batu bara BUMI kepada pihak ketiga tercatat US$ 243,16 juta.

Penjualan batubara untuk pihak ketiga domestik juga mengalami penurunan menjadi US$ 203.36 juta dari sebelumnya sebesar US$ 243.16 juta di semester I-2018.

Di sisi lain, beban pokok penjualan dan pendapatan juga ikut turun menjadi US$ 357,26 juta, turun 15% dibanding semester pertama tahun lalu.

Sejalan dengan penurunan tersebut, laba bersih perusahaan yang tergabung di Grup Bakrie ini tercatat US$ 80,67 juta. Angka ini turun sekitar 47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 151,72 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group
| Rabu, 10 September 2025 | 10:15 WIB

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group

Peluang pasar bagi IPCM masih sangat besar, lantaran jasa pemanduan dan penundaan kapal dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pelabuhan.

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?
| Rabu, 10 September 2025 | 09:38 WIB

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?

Segmen nutrisi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk kembali pulih.

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet
| Rabu, 10 September 2025 | 09:24 WIB

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet

Bisnis logistik melalui AnterAja dan penjualan mobil bekas tetap menjadi motor kinerja PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter
| Rabu, 10 September 2025 | 09:20 WIB

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter

Selain proyek KPS, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) juga tengah mengembangkan tambang Gane Tambang Sentosa (GTS).

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun
| Rabu, 10 September 2025 | 09:00 WIB

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun

Pasca pandemi Covid-19, perekonomian tumbuh 5% sedangkan upah riil justru stagnan dan hanya tumbuh 1,2%. 

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat
| Rabu, 10 September 2025 | 08:47 WIB

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat

Di dalam negeri terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat yang dinilai terjadi secara masif dan sistemik.

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 10 September 2025 | 08:43 WIB

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi

Menggarap bisnis energi panas bumi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjalin kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan dari Filipina

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek
| Rabu, 10 September 2025 | 08:37 WIB

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek

Hingga semester I-2025, PANI baru mencatat marketing sales Rp 1,2 triliun atau sekitar 22% dari target tahun ini. ​

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah
| Rabu, 10 September 2025 | 08:36 WIB

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah

Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) periode 2012 hingga semester I-2025 tecatat sebesar Rp 294,4 triliun

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement
| Rabu, 10 September 2025 | 08:32 WIB

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement

Aksi korporasi ini sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Impact Pratama Industri Tbk (IMPC) pada 20 Mei 2024. 

INDEKS BERITA