Harga Batubara Turun, Harum Energy Berburu Tambang Baru

Jumat, 17 Mei 2019 | 05:32 WIB
Harga Batubara Turun, Harum Energy Berburu Tambang Baru
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengatasi tren penurunan harga batubara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana mengakuisisi aset-aset tambang baru. Dengan ekspansi, manajemen Harum mengharapkan kehadiran tambang baru mampu menghasilkan nilai tambah bagi pertumbuhan jangka panjang.

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray Antonio Gunara mengemukakan, pihaknya ingin mengakuisisi tambang batubara yang lokasinya berdekatan dengan tambang lama. Selain alasan lokasi, Harum membidik tambang batubara yang sudah berproduksi. Alasannya, mereka tak perlu lagi merogoh kantong terlalu dalam untuk menyiapkan sarana dan prasarana di area pertambangan.

Emiten anggota indeks Kompas100 ini, juga mengincar kandungan kalori batubara yang sama dengan yang mereka produksi selama ini. HRUM memproduksi batubara dengan kalori 5.400 kilokalori per kilogram (kcal/kg) hingga 6.400 kcal/kg.

"Dengan demikian, kami akan menjual ke pelanggan yang sama. Apabila kalorinya berbeda berarti pelanggannya beda lagi," ujar dia, Kamis (16/5).

Pada tahun ini, HRUM membidik produksi batubara sebesar 4 juta ton hingga 5 juta ton. Perinciannya, PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) menyumbang 3 juta ton hingga 3,5 juta ton. Kemudian PT Santan Batubara diprediksi menyumbang 750.000 ton hingga 1 juta ton, dan Karya Usaha Pertiwi (KUP) sebanyak 250.000–500.000 ton.

Namun ketiga perusahaan tersebut bisa saja menambah target produksi pada tahun ini, tergantung kondisi pasar, kesiapan lahan dan perizinan.

Hingga kuartal pertama tahun ini, Harum Energy sudah memproduksi 1,1 juta ton batubara. Dari jumlah itu, pasar India menyerap sekitar 28%, Bangladesh 18%, China 21%, Korea Selatan 7%, Taiwan 16%, Thailand 6%, dan beberapa negara lainnya sebesar 4%. "Proyeksi produksi untuk kuartal kedua tahun ini kurang lebih sama dengan kuartal pertama," ujar Ray.

Sampai saat ini HRUM dan anak usahanya memiliki estimasi sumber daya JORC sekitar 487 juta ton dengan cadangan sebesar 64 juta ton batubara atau masih bisa bertahan hingga 12 tahun ke depan apabila produksi tahunan mereka sebesar 5 juta ton.

HRUM juga memiliki dua tambang yang belum beroperasi yaitu Tambang Batubara Harum dan Bumi Karunia Pertiwi (BKP). Harum Energy tengah menyiapkan sarana untuk memulai produksi di kedua tambang tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas
| Rabu, 19 November 2025 | 07:00 WIB

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas

Gaikindo mencatat sejumlah merek yang punya kontribusi terbesar terhadap capaian ekspor mobil CBU sepanjang tahun ini

Momentum Akhir Tahun bisa Bikin Saham Garudafood (GOOD) Menguat?
| Rabu, 19 November 2025 | 06:51 WIB

Momentum Akhir Tahun bisa Bikin Saham Garudafood (GOOD) Menguat?

Valuasi harga saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dinilai relatif lebih murah dibandingkan peers.

Adi Sarana Armada (ASSA) Kebut Bisnis Rental dan Logistik
| Rabu, 19 November 2025 | 06:45 WIB

Adi Sarana Armada (ASSA) Kebut Bisnis Rental dan Logistik

Bisnis sewa kendaraan dan autopool terjaga stabil berkat basis pelanggan B2B (business to business) dengan kontrak tahunan.

Menanti Arah BI Rate Saat Rupiah Terus Ambruk, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 19 November 2025 | 06:37 WIB

Menanti Arah BI Rate Saat Rupiah Terus Ambruk, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Konsensus memperkirakan, BI rate akan bertahan di 4,75% demi menjaga stabilitasi nilai tukar rupiah yang terus melemah.

Ekspektasi Suku Bunga The Fed Berubah, Valas Asia Melemah
| Rabu, 19 November 2025 | 06:36 WIB

Ekspektasi Suku Bunga The Fed Berubah, Valas Asia Melemah

Tekanan pada mata uang Asia dipicu oleh perubahan ekspektasi pasar terhaterhadap kebijakan Federal Reserve.

INDEKS BERITA

Terpopuler