Harga Bitcoin Terbang di Saat Pasar Modal Goyang

Kamis, 13 Juni 2019 | 08:44 WIB
Harga Bitcoin Terbang di Saat Pasar Modal Goyang
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terpuruk di 2018, pasar uang kripto alias cryptocurrency mulai bangkit. Ini terlihat dari pergerakan harga bitcoin, yang merupakan aset kripto terbesar. Rabu (12/6), per pukul 22.25 WIB, harga bitcoin mencapai US$ 8.189,92 per btc.

Harga ini merupakan rekor harga tertinggi bitcoin setahun terakhir. Harga bitcoin sudah naik sekitar 118% sejak awal tahun.

Analis Cryptowatch Asia Christopher Tahir mengatakan, bitcoin sedang membentuk tren penguatan harga. Penyebabnya, dana mulai keluar dari pasar modal akibat naiknya volatilitas di pasar.

Dana tersebut masuk ke aset safe haven seperti emas dan yen, plus ke pasar kripto, khususnya bitcoin. Apalagi, harga bitcoin sudah turun cukup dalam di awal tahun.

Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bitocto Indonesia Milken Jonathan menambahkan, kapitalisasi pasar bitcoin pun menanjak. Data coinmarketcap.com menyebut, total kapitalisasi pasar bitcoin mencapai US$ 141,621 miliar.

Milken menuturkan, jelang siklus halving day, biasanya harga bitcoin berada dalam tren bullish. Halving day memang menjadi momen bagi para penambang bitcoin untuk mendulang cuan.

Maklum saja, pada masa siklus ini, reward per blok akan berkurang menjadi separuhnya. Pengurangan ini terjadi setiap empat tahun sekali, atau setiap 210.000 blok dan akan terjadi tahun depan.

Milken optimistis harga bitcoin setidaknya bisa menyentuh US$ 10.000 per btc tahun ini. Bahkan, tahun depan, harga bitcoin bisa terus merangkak naik hingga menembus US$ 15.000 per btc.

Tetapi, kini pesaing bitcoin semakin banyak. Pasalnya, banyak instansi yang mulai membangun uang kripto mereka sendiri atau membuat blockchain.

Namun, Milken tetap yakin posisi bitcoin sebagai uang kripto paling unggul sulit tergantikan. Bitcoin sangat terdesentralisasi, sementara instansi yang mengeluarkan aset kripto lainnya tetap sentralisasi.

Apalagi, bitcoin adalah uang kripto pertama dan dilihat sebagai acuan di pasar kripto. Inilah yang membuat permintaan bitcoin terus naik, bahkan saat harga sedang lesu.

Bagi investor yang tertarik masuk, Milken menyarankan agar membeli bitcoin dengan cicilan. Dengan demikian, investor bisa melakukan manajemen risiko jangka panjang. “Investor juga harus mengetahui terlebih dahulu fundamental bitcoin serta melakukan riset dan edukasi terkait uang kripto," saran dia.

Senada, Christopher mengungkapkan strategi tahun ini adalah beli bertahap di setiap penurunan. Menurut dia, saat ini tren sudah mulai tampak naik kembali. Penurunan yang muncul akan menjadi titik koreksi teknikal.

Adapun untuk perdagangan sepekan ke depan, Milken memprediksi harga bitcoin akan bergerak dalam rentang US$ 7.100–US$ 8.300 per btc. Selanjutnya, sampai dengan akhir semester satu, harga masih akan bergerak dalam kisaran tersebut. Tapi tidak tertutup kemungkinan harga menyentuh US$ 8.600–US$ 9.000 per btc.

 

Bagikan

Berita Terbaru

BBM Seret, PHK di SPBU Swasta Mencuat
| Rabu, 17 September 2025 | 06:26 WIB

BBM Seret, PHK di SPBU Swasta Mencuat

Perubahan izin impor BBM dari sekali dalam setahun menjadi setiap enam bulan sekali dianggap menyulitkan SPBU swasta untuk menyesuaikan diri

 Freeport Belum Ajukan Relaksasi Izin Ekspor
| Rabu, 17 September 2025 | 06:23 WIB

Freeport Belum Ajukan Relaksasi Izin Ekspor

Kementerian ESDM memberikan batas waktu perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga Freeport pada 16 September 2025

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (17/9) Menanti Pengumuman Bunga Acuan
| Rabu, 17 September 2025 | 06:20 WIB

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (17/9) Menanti Pengumuman Bunga Acuan

Rapat dewan gubernur BI pada 17/9 diprediksi memengaruhi kurs rupiah. Ketahui apa yang terjadi dan perkiraan nilai tukar hari ini.

Eksperimen Berbahaya
| Rabu, 17 September 2025 | 06:10 WIB

Eksperimen Berbahaya

Yang dibutuhkan saat ini adalah kepemimpinan fiskal yang berhati-hati, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Menyongsong Penurunan Bunga The Fed, Harga Emas Melejit
| Rabu, 17 September 2025 | 06:10 WIB

Menyongsong Penurunan Bunga The Fed, Harga Emas Melejit

Harga emas di pasar spot dan harga emas batangan Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa menjelang pengumuman pemangkasan bunga Fed

Risiko Mismatch Penempatan Duit Negara di Himbara
| Rabu, 17 September 2025 | 06:10 WIB

Risiko Mismatch Penempatan Duit Negara di Himbara

Langkah Menteri Keuangan menempatkan dana negara Rp 200 triliun dari BI ke bank milik Danantara masih memantik pro dan kontra.​

Konsumsi Lesu Masih Jadi Tantangan Charoen Pokphand, Begini Rekomendasi Analis
| Rabu, 17 September 2025 | 06:00 WIB

Konsumsi Lesu Masih Jadi Tantangan Charoen Pokphand, Begini Rekomendasi Analis

Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan membaik didukung proyeksi permintaan dan penawaran yang membaik

Proyek IKN Bakal Disokong dari Kerjasama Swasta
| Rabu, 17 September 2025 | 06:00 WIB

Proyek IKN Bakal Disokong dari Kerjasama Swasta

Badan Anggaran (Banggar) DPR menolak usulan Otorita IKN untuk tambahan anggaran proyek IKN di tahun 2026 nanti.

Rumah Sakit Anyar Primaya Beroperasi Akhir Tahun ini
| Rabu, 17 September 2025 | 05:35 WIB

Rumah Sakit Anyar Primaya Beroperasi Akhir Tahun ini

PRAY tengah membangun rumah sakit anyar yang bakal beroprasi di akhir tahun ini dan yang satunya lagi tuntas konstruksi juga di akhir tahun ini. 

Program MBG Bisa Kerek Impor Kedelai
| Rabu, 17 September 2025 | 05:35 WIB

Program MBG Bisa Kerek Impor Kedelai

USSEC menyebutkan pihaknya melihat peluang besar dari implementasi MBG jika tempe atau tahu dimasukkan dalam menu makanan sekolah.

INDEKS BERITA

Terpopuler