KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berada dalam tekanan. Rabu (21/6), harga emas di pasar spot jatuh ke level terendah dalam tiga bulan. Penurunan tersebut lantaran Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) akan kembali menaikkan dua kali suku bunga.
Kemarin (21/6), harga emas hingga pukul 19.35 WIB berada di US$ 1.926,08 per ons troi, turun 0,53% dari hari sebelumnya. Harga itu level terendah sejak 17 Maret 2023.
Analis Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong mengatakan, harga emas tertekan karena rencana The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan. The Fed akan mengerek bunga sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun dengan kenaikan masing-masing 25 basis points (bps).
Baca Juga: Kilau Emas Meredup Menjelang Pidato Jerome Powell
Permintaan emas global, terutama dari China juga menjadi sentimen yang memengaruhi harga emas. "Permintaan ritel emas dari China masih naik, namun kenaikannya sudah mulai melambat," kata Lukman, Rabu (21/6). Tapi kenaikannya cukup terbatas.
Berdasarkan data World Gold Council, hingga April 2023 cadangan emas global turun 71 ton. Ini adalah penurunan pertama selama satu tahun terakhir. Penurunan terbesar terjadi pada bank sentral Turki yang cadangan emasnya turun 81 ton. Sehingga posisi cadangan bank sentral Turki menjadi 491 ton.
Sementara China masih melanjutkan pembelian emas sebesar 8 ton. Sehingga posisinya menjadi 2.076 ton.
Founder Traderindo.com. Wahyu Tribowo Laksono memperkirakan, emas ke depan berpeluang naik lagi. Saat ini emas masih terjebak di US$ 1.930-US$ 1.985 per ons troi dalam waktu dekat. "Jika tutup harian di bawah US$ 1.930 per ons troi, bearish bisa berlanjut," kata dia.
Baca Juga: Harga Emas Melemah ke Bawah US$ 1.940 Per Ons Troi, Simak Faktor Penyebabnya
Jika level tersebut dapat ditembus, emas berpotensi turun ke level US$ 1.900 dan US$ 1.840 pada tahun ini. Harga emas sementara masih di atas US$ 1.900 dengan kisaran wajar di US$ 1.900-US$ 2.000 per ons troi.
Meskipun begitu, Wahyu membuka kemungkinan harga emas di pasar spot pada akhir tahun 2023 bisa uji coba ke level all-time high di posisi US$ 2.100 per ons troi.
Menurut Wahyu, level tertinggi baru dapat tercapai apabila ada wacana Fed memangkas suku bunga acuannya atau faktor musiman akhir tahun yang meningkatkan permintaan emas. Sementara, harga emas Antam berpeluang menguat lebih besar karena dua asumsi.
Pertama, harga emas akan naik karena mengikuti kenaikan emas dunia saat dollar AS melemah. Kedua, harga emas berpeluang naik karena didukung pelemahan rupiah saat dollar AS menguat. "Jadi, kurs dollar AS-rupiah di atas Rp 15.000 per dolar AS dapat memacu emas Antam naik terus di atas Rp 1,1 juta - Rp 1,2 juta per gram," ujar Wahyu.
Lukman memperkirakan, harga emas akan menutup semester pertama 2023 di kisaran US$ 1.900-US$ 1.950 per ons troi. Sementara itu, di akhir 2023, harga emas dapat kembali ke US$ 2.100.
Baca Juga: Inilah Satu Aturan Emas Warren Buffett yang Membuatnya Sukses Besar
Dia memperkirakan, harga emas batangan Antam bakal di Rp 1,04 juta-Rp 1,05 juta per gram akhir Juni 2023. Dan emas batangan Antam di akhir 2023 di Rp 1,13 juta per gram.