KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pada transaksi perdagangan Senin (11/11), harga emas dunia mencatatkan kenaikan setelah pada sesi sebelumnya menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir.
Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.461,41 per ons troi pada pukul 03.43 GMT. Adapun harga kontrak emas berjangka tak berubah posisi di level US$ 1.462,60 per ons troi.
Harga emas mengalami kenaikan seiring adanya kecemasan yang masih melingkupi perang dagang antara AS dan China, sekaligus prospek perlambatan ekonomi global.
"Harga emas cukup rendah saat ini dan investor mengambil kesempatan tersebut untuk mengambil posisi di safe haven emas seiring adanya kemungkinan emas bakal naik mengingat kecemasan terkait perang dagang dan ekonomi global," papar Brian Lan dari diler GoldSilver Central di Singapura kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas naik 0,22% di angka US$ 1.462,18 ons troi
Lan menambahkan, banyaknya pembelian oleh bank sentral, khususnya China, juga mendongkrak harga emas.
"Perundingan dagang dengan China berjalan cukup baik," jelas Presiden AS Donald Trump pada Sabtu lalu.
Washington dan Beijing sudah setuju untuk menarik kembali tarif sebagai bagian dari perjanjian dagang fase satu. Namun, Trump membantah adanya kesepakatan itu.
Baca Juga: Emas naik tipis awal pekan ini, berikut sentimen penggeraknya
Sementara itu, analis OANDA Jefery Halley mengataan, level support emas berikutnya adalah US$ 1.450 per troy ounce, dengan grafik terbuka lebar hingga US$ 1.400 per troy ounce.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi harga emas adalah naiknya pembelian fisik emas di India, yang merupakan negara konsumen emas kedua terbesar dunia. Koreksi harga emas beberapa waktu terakhir mendorong permintaan emas di Negeri Taj Mahal ini.
Baca Juga: Harga nikel anjlok akibat dua faktor, salah satunya Indonesia melanjutkan ekspor