Harga Gas Alam Masih Bisa Menguat ke US$ 9 per Mmbtu

Jumat, 22 Juli 2022 | 08:07 WIB
Harga Gas Alam Masih Bisa Menguat ke US$ 9 per Mmbtu
[ILUSTRASI. A 3D printed natural gas pipeline is placed in front of displayed Gazprom logo and Russian flag in this illustration taken February 8, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam mulai menanjak lagi. Rabu (20/7), harga gas alam menyentuh US$ 8 per metric million british thermal unit (mmbtu), meski kemarin harga turun lagi menjadi US$ 7,76 per mmbtu.

Harga gas alam terkerek di tengah krisis energi yang semakin dalam di Eropa. "Kenaikan harga gas alam sangat tergantung pada apa rencana Putin ke depan," kata Lukman Leong, Analis DCFX Futures.

Yang terbaru, Rusia memperingatkan pipa Nord Stream ke Jerman tidak akan beroperasi pada kapasitas penuh setelah pekerjaan pemeliharaan. Ketidakpastian pasokan dari Rusia mendorong harga gas alam jadi semakin mahal.

Di sisi lain, harga gas alam tidak akan rally naik kencang. Penyebabnya, pertama, harga minyak cenderung turun.

Kedua, Eropa bisa mengimpor gas dari Amerika Serikat jika gangguan pasokan dari Rusia berlanjut. Produksi gas di AS, yang diperkirakan bisa mencapai 100 miliar kaki kubik per hari, dapat menetralisir dampak kenaikan harga dari permintaan. "Dalam jangka pendek, harga gas masih akan naik, tetapi akan kembali turun beberapa bulan ke depan," proyeksi Lukman.

Hitungan dia, di jangka pendek harga gas alam bisa kembali mencapai rekor US$ 9,5-US$ 10 per mmbtu. Tapi, jelang akhir tahun, harga akan kembali turun ke kisaran $6,5 per mmbtu.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga yakin harga gas alam masih bisa terus mengalami kenaikan. Memang, harganya sempat turun karena kemungkinan pengiriman dari Rusia dibuka kembali.

Namun, untuk jangka panjang, gas alam akan kembali mengalami penguatan akibat sanksi ekonomi yang diberikan oleh Eropa terhadap Rusia berlaku Agustus 2022. Alhasil, para spekulan akan memanfaatkan kondisi ini.

Perkiraan Ibrahim, harga gas alam di semester dua ini dapat mencapai US$ 9 per mmbtu, dengan support di US$ 5 "Karena kenaikan harga gas alam dipicu para spekulan, sehingga saat spekulan berhenti bermain harga akan kembali lagi ke harga fundamental," tutur Ibrahim.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Reasuransi Terus Perkuat Kapasitas
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:05 WIB

Reasuransi Terus Perkuat Kapasitas

Di tengah pasar asuransi nasional yang masih tumbuh, risiko yang harus ditanggung perusahaan reasuransi juga ikut meningkat. 

Bumi Serpong Damai (BSDE) Memacu Bisnis Pusat Perbelanjaan
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:05 WIB

Bumi Serpong Damai (BSDE) Memacu Bisnis Pusat Perbelanjaan

Mal yang  akan dibuka BSDE tahun depan  adalah Living World Grand Wisata yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Kemenperin Nilai Apple Belum Serius Investasi di Indonesia
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:05 WIB

Kemenperin Nilai Apple Belum Serius Investasi di Indonesia

Izin edar Iphone 16 belum diberikan lantaran pihak Apple belum menunjukkan keseriusannya  dalam merealisasikan rencana investasinya di Indonesia.

Kasasi Ditolak, Nasib Sritex di Ujung Tanduk
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:00 WIB

Kasasi Ditolak, Nasib Sritex di Ujung Tanduk

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) usai permohonan kasasinya ditolak MA.

Kerek Pajak Ekspor CPO Demi Mandatori Biodiesel
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:00 WIB

Kerek Pajak Ekspor CPO Demi Mandatori Biodiesel

Menteri keuangan akan segera menerbitkan peraturan menteri keuangan (PMK) yang mengatur perubahan tarif pungutan ekspor tersebut.

Ultrajaya (ULTJ) Fokus Mengembangkan Produk
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 04:25 WIB

Ultrajaya (ULTJ) Fokus Mengembangkan Produk

Selain itu, ULTJ terus melakukan penambahan jalur distribusi, baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

Selama Sepekan, Asing Kompak Lego Saham Bank Besar
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 04:20 WIB

Selama Sepekan, Asing Kompak Lego Saham Bank Besar

Sepekan asing jual saham bank besar Rp 4,7 triliun, dimana terbesar terjadi pada saham BBRI yang mencapai Rp 2,31 triliun

Tekstil Banyak Menikmati Fasilitas Kawasan Berikat
| Jumat, 20 Desember 2024 | 09:55 WIB

Tekstil Banyak Menikmati Fasilitas Kawasan Berikat

Sebanyak 1.455 perusahaan telah menikmati fasilitas kawasan berikat yang tersebar dalam 21 kantor wilayah dan satu kantor pelayanan utama.

Siap-Siap Menjaring Cukai Minuman Berpemanis
| Jumat, 20 Desember 2024 | 09:42 WIB

Siap-Siap Menjaring Cukai Minuman Berpemanis

Selain menyiapkan regulasi, pemerintah sedang menyosialisasikan kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan

WIKA Melunasi Sebagian Obligasi Senilai Rp 50 Miliar
| Jumat, 20 Desember 2024 | 09:08 WIB

WIKA Melunasi Sebagian Obligasi Senilai Rp 50 Miliar

WIKA melakukan pelunasan awal sebagian dari Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A melalui call option.

INDEKS BERITA

Terpopuler