Harga Patokan Ekspor Mineral Melandai

Jumat, 05 Juli 2019 | 05:30 WIB
Harga Patokan Ekspor Mineral Melandai
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga patokan ekspor (HPE) di hampir semua komoditas mineral pada bulan Juli tahun ini menyusut. Selain berpotensi mempengaruhi ekspansi produsen mineral, pemasukan negara dari bea ekspor sejumlah komoditas mineral bisa ikut menciut.

Penurunan harga komoditas mineral tergambar dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 49 Tahun 2019 Tentang Penetapan HPE Atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar periode 1 Juli hingga 31 Juli 2019.

Penurunan terjadi di hampir seluruh komoditas dan jenis kadarnya. Setidaknya HPE lima jenis komoditas mineral andalan ekspor Indonesia ikut menyusut. Kelima komoditas itu adalah konsentrat tembaga, timbal, seng, nikel dan bauksit.

Pada konsentrat tembaga dengan kadar Cu 15%-16% dan kadar emas 0 ppm-5 ppm misalnya, HPE Juli turun 5,21% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 840,19 per weight equivalent (WE). Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas nikel dengan kadar di bawah 1%, posisi HPE Juli menyusut 1,87% menjadi US$ 9,40 per WE.

Begitu pun HPE nikel kadar 1,6%-1,7%, per Juli dipatok US$ 26,16 per WE atau turun 1,87% dibandingkan bulan sebelumnya. HPE komoditas bauksit juga menyusut. Harga patokan ekspor bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) dengan kadar 42%-43% pada Juli turun 3,77% menjadi US$ 17,35 per WE. Begitu pula dengan sejumlah kadar lainnya.

Tak jauh berbeda, penyusutan HPE juga terjadi pada komoditas timbal dan seng. Pada konsentrat timbal dengan kadar 56%-57%, HPE Juli menurun 0,84% menjadi US$ 599,61 per WE.

Sedangkan HPE Juli untuk konsentrat seng dengan kadar 51%-52% merosot 12,5% menjadi US$ 596,95 per WE. Penurunan juga terjadi di hampir seluruh kadar pada komoditas timbal dan seng.

Penetapan HPE ini antara lain mengacu pada harga rata-rata tertinggi di bursa internasional, harga rata-rata tertinggi free on board (FoB), harga rata-rata tertinggi di pasar dalam negeri, atau harga rata-rata tertinggi di negara pengimpor produk pertambangan dalam satu bulan terakhir.

Tetap tumbuh

Kendati demikian, sejumlah produsen mineral tetap optimistis dalam memandang prospek bisnis di semester kedua tahun ini. Misalnya PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), produsen seng dan timbal di Tanah Air. Direktur Keuangan ZINC, Hendra William, menyebutkan HPE maupun harga patokan mineral (HPM) tidak akan berdampak signifikan. Hal itu lantaran harga jual ZINC mengacu harga pasar yang selama ini selalu lebih tinggi dibandingkan harga patokan.

Oleh sebab itu, Hendra meyakini pada semester kedua tahun ini kinerja ZINC dapat bergerak positif. "Kami berupaya mendorong kinerja dari sisi produksi yang tentu membutuhkan sinergi dari penambangan hingga pabrik produksi konsentratnya," ungkap Hendra, Rabu (3/7).

Setali tiga uang, produsen bauksit PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) bahkan mematok pertumbuhan produksi hingga dua kali lipat.

Di sepanjang tahun ini, CITA menargetkan bisa memproduksi metallurgical grade bauxite (MGB) hingga 9 juta ton, atau tumbuh 96% dibandingkan realisasi produksi tahun lalu sebesar 4,6 juta ton.

Direktur CITA, Yusak Lumba Pardede mengemukakan, selain kinerja operasional yang semakin membaik, optimisme manajemen seiring dengan pertumbuhan bisnis pada pasar komoditas bauksit dan turunannya.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarif Ekspor Melejit, Emiten CPO Menjerit
| Selasa, 20 Mei 2025 | 05:05 WIB

Tarif Ekspor Melejit, Emiten CPO Menjerit

Emiten perkebunan sawit dengan porsi ekspor besar, diproyeksi bakal terdampak kenaikan pungutan tarif 10%. 

Aturan DHE Dongkrak Pertumbuhan DPK Valas
| Selasa, 20 Mei 2025 | 05:00 WIB

Aturan DHE Dongkrak Pertumbuhan DPK Valas

Aturan terbaru penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) membawa dampak positif ke perbankan.​

Anomali Pergerakan Inflasi di Awal 2025
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:57 WIB

Anomali Pergerakan Inflasi di Awal 2025

Pemerintah juga perlu memastikan kebijakan energi dan pangan sesuai dengan kondisi lokal agar tidak menambah tekanan pada masyarakat.

IHSG Sudah Hijau Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham Top Leaders dan Top Laggards Bursa
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:50 WIB

IHSG Sudah Hijau Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham Top Leaders dan Top Laggards Bursa

Sejak awal tahun, IHSG telah menguat 0,86%. IHSG menguat di hari perdagangan kelima berturut-turut hingga Senin (19/5).

Pergerakan IHSG Disetir Sentimen Suku Bunga
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:35 WIB

Pergerakan IHSG Disetir Sentimen Suku Bunga

Sejumlah analis memproyeksi, IHSG hari ini akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas di rentang support 7.070 dan resistance 7.200. ​

Ekspor Kelapa Bulat Bakal Kena Pungutan
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:35 WIB

Ekspor Kelapa Bulat Bakal Kena Pungutan

Harga kelapa bulat di pasar memang belum melandai, yakni berkisar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per butir

Bank Besar Memacu Transaksi Demi DPK
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:25 WIB

Bank Besar Memacu Transaksi Demi DPK

Upaya perbankan menjaring dana pihak ketiga (DPK) cukup menantang di tengah kondisi pengetatan likuiditas tahun ini.​

Kredit Melambat, Premi Asuransi Kredit Pun Menyusut
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:25 WIB

Kredit Melambat, Premi Asuransi Kredit Pun Menyusut

Asuransi jiwa kredit sangat bergantung pada volume penyaluran pinjaman, baik di sektor konsumtif maupun produktif.

BI Berpeluang Pangkas Bunga Acuan Jadi 5,5%
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:20 WIB

BI Berpeluang Pangkas Bunga Acuan Jadi 5,5%

Pemangkasan bunga acuan Bank Indonesia alias BI rate diharapkan dapat mendorong perekonomian Tanah Air

Pemain Bertambah, Transaksi Gadai Swasta Tumbuh Dua Digit
| Selasa, 20 Mei 2025 | 04:20 WIB

Pemain Bertambah, Transaksi Gadai Swasta Tumbuh Dua Digit

Total transaksi pergadaian tumbuh 24,94% secara tahunan menjadi Rp 90,07 triliun. Pemain gadai pun bertambah jadi 197 entitas di Februari 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler