Harga Saham GOTO Anjlok Lagi, Konsensus Menunjukkan Masih Ada Potensi Untuk Mendaki

Jumat, 13 Mei 2022 | 13:17 WIB
Harga Saham GOTO Anjlok Lagi, Konsensus Menunjukkan Masih Ada Potensi Untuk Mendaki
[ILUSTRASI. Konvoi motor listrik Gojek memeriahkan pencatatan perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (11/4/2022). DOK/GoTo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rupanya belum berakhir. Pagi ini (13/5), begitu perdagangan saham di BEI dibuka, saham GOTO langsung terdampar di batas bawah auto rejection, alias ARB lagi ke Rp 194 per saham. Hal ini bertahan hingga penutupan perdagangan sesi pertama.

Ini artinya, investor yang membeli saham perdana GOTO dan masih menahan posisi sampai hari ini, sudah mengalami potential loss 74,23 persen. Masih ada peluang bagi saham GoTo untuk mendaki?

Jika merujuk pada konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, para investor saham GOTO masih bisa bernapas lega.

Pasalnya, 5 dari 8 analis rupanya masih memberikan rekomendasi beli saham GOTO. Lalu, tiga analis lagi merekomendasikan sell. Hingga data ini diakses pada Jumat (13/5), konstelasinya belum berubah.

Target harga rata-rata dalam 12 bulan ke depan dari 8 analis tersebut ada di Rp 354,64 per saham. Walhasil, return potential dibanding posisi harga saat ini mencapai 82,80 persen.

Jika ditelisik lebih dalam lagi, tiga analis yang merekomendasikan jual saham GOTO, semuanya berasal dari broker asing. Mereka adalah Tellimer, Bernstein dan Aequitas Research. Rata-rata target harga mereka untuk saham GoTo ada di Rp 215 per saham.

Tellimer misalnya, merekomendasikan jual saham GOTO dengan target harga Rp 221 per saham. 

Dalam risetnya yang terbaru berjudul "GoTo: Initiation-Running out of cash" yang rilis 25 April 2022, Tellimer menyebut sejumlah lima alasan mengapa kenapa valuasi saham GOTO terlalu mahal. 

Salah satunya, valuasi GOTO dihargai 37% lebih tinggi dibandingkan Grab berdasarkan rasio EV/GMV (enterprise value/gross merchandise value). Sementara dari sisi EV/sales (enterprise value/sales), valuasi GOTO dibanderol 1,27 kali lebih tinggi dibandingkan Grab. 

Baca Juga: Kemahalan, Tellimer Rekomendasikan Jual Saham GOTO

Sementara lima analis yang memasang rekomendasi beli saham GOTO berasal dari sekuritas lokal. Target harga rata-ratanya ada di Rp 438,4 per saham.

Mereka adalah Sucor Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia, Mandiri Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas dan Verdhana Sekuritas.

Niko Margaronis, Analis BRI Danareksa Sekuritas misalnya, dalam riset yang dirilis 11 April 2022, memasang rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 400 per saham. 

Niko menggunakan P/GMV multiple untuk menilai tiga pilar bisnis GoTo; Gojek, GoTo Financial dan Tokopedia. P/GMV Gojek dan Tokopedia ada di 0,80 kali untuk GMV 2021-2025. Sementara P/GMV bisnis fintech ada di 0,30 kali.

 

 

Sementara Bloomberg Intelligence yang dirilis 11 April 2022 menyebut, GoTo berpotensi meningkatkan penjualannya hingga dua digit di kuartal IV-2022. Hal itu didorong oleh rebound dalam pemesanan perjalanan Gojek setelah Indonesia melonggarkan pembatasan mobilitas, dan kepemimpinan pasar e-commerce oleh Tokopedia. 

Pendapatan sebelum promosi pelanggan, berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK), dapat mencapai Rp 34 triliun (US$ 2,4 miliar) pada tahun 2022. Berbanding Rp 15,8 triliun rupiah (US$ 1,1 miliar) yang disetahunkan, berdasarkan penjualan kotor sembilan bulan.

Pola konsumsi baru dan peluang cross-selling antara Gojek dan Tokopedia dapat mengimbangi dampak pelonggaran pembatasan sosial dan perbatasan Indonesia terhadap penjualan on-demand dan e-commerce GoTo. 

"Namun pembengkakan biaya akuisisi atau retensi pengguna di tengah persaingan ketat dapat berarti GoTo masih membutuhkan beberapa tahun untuk bisa menguntungkan," tulis Nathan Baidu, Analis Bloomberg Intelligence.

Baca Juga: GoTo dan TP Rachmat Kian Mesra, Usai Berkongsi di Anteraja, ASLC Gandeng Tokopedia

Catatan KONTAN, motor pertumbuhan bisnis GoTo tidak cuma Gojek, GoTo Financial dan Tokopedia. GoTo juga memiliki investasi strategis di PT Tri Adi Bersama, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan ekspedisi Anteraja.

Lewat PT Roda Bangun Selaras, GoTo memiliki 22,5 persen saham PT Tri Adi Bersama sekaligus menjadi investor terbesar kedua di perusahaan tersebut. 

Konglomerat Garibaldi Thohir alias Boy Thohir mengempit 10% saham PT Tri Adi Bersama. Lalu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mendekap 49,5 persen dan Time Prestige Investments Limited punya 18 persen saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler