Harga Saham Jawara di Indeks LQ45 Masih Bisa Menguat

Rabu, 05 Desember 2018 | 10:03 WIB
Harga Saham Jawara di Indeks LQ45 Masih Bisa Menguat
[ILUSTRASI. BEI]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tahun ini pasar bergejolak, namun sejumlah saham penghuni indeks LQ45 mampu mencetak kinerja positif. Rata-rata saham yang menjadi jawara itu didukung kinerja fundamental yang solid.

Contohnya saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP). Harga saham ini naik 113,4% sejak awal tahun (ytd). Nah, per kuartal III-2018, emiten kertas Grup Sinarmas ini mencetak kenaikan laba hampir 80% year on year menjadi US$ 516,17 juta.
 
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebut, keuntungan INKP konsisten tumbuh. Saham ini makin menarik karena harganya murah, setara price to earning ratio (PER) kurang dari 10 kali. "Prospek bisnisnya bagus, permintaan kertas meningkat," kata Alfred, kemarin.
 
Menurut Alfred, saham-saham LQ45 lain yang mencetak kinerja positif tahun ini, seperti Bukit Asam (PTBA), Vale Indonesia (INCO) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG), juga terdongkrak laporan kinerja keuangan yang membaik. Bisnis komoditas meningkat seiring tren kenaikan harga batubara tahun ini.
 
Analis Phintacro Sekuritas Valdy Kurniawan sependapat, faktor fundamental menjadi pengerek harga saham-saham LQ45 yang sukses mencetak return positif tahun ini.
 
Dia merinci, delapan emiten berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih per triwulan III-2018. Sedangkan, dua emiten lainnya, yaitu INCO dan Aneka Tambang (ANTM), berhasil membalik kerugian menjadi laba bersih pada kuartal III-2018.
 
Potensi naik
 
Menurut Valdy, saham-saham LQ45 jawara masih memiliki potensi kenaikan di sisa tahun ini, terutama saham sektor tambang. Pertimbangan dia, secara teknikal, di pertengahan tahun, saham-saham tambang sempat turun cukup dalam dan mulai rebound belakangan ini.
 
Sentimen global juga mendukung saham tambang. OPEC diperkirakan akan kembali membatasi volume produksi minyak, sehingga harga minyak berpeluang naik. Dus, harga gas dan batubara akan ikut terdongkrak. "Ini bagus terutama bagi ITMG dan PTBA," jelas Valdy.
 
Selain itu, saham Astra International (ASII) juga bisa naik lebih tinggi. Alasan Valdy, emiten ini mampu mempertahankan penguasaan pangsa pasar. Valdy merekomendasikan beli ASII, dengan target harga Rp 8.800 akhir tahun ini.
 
Frederik Rasali, Vice Presiden Research Artha Sekuritas juga melihat ASII berpotensi melanjutkan reli hingga tahun depan. Pertimbangan dia, ASII memiliki banyak anak usaha yang kinerjanya akan pulih tahun depan, "Salah satunya United Tractors (UNTR), jasa pertambangan bisa memberikan pertumbuhan kinerja yang baik," ujar Frederik.
 
Bisnis anak usaha sektor perkebunan, Astra Agro Lestari (AALI) juga berpeluang membaik tahun depan, dengan adanya kewajiban penerapan biodiesel B20. Tahun ini, emiten perkebunan tertekan penurunan harga CPO.
 
Sementara, Alfred menilai saham LQ45 yang masih memiliki potensi kenaikan harga tahun ini yaitu INKP. Dia beralasan, valuasi sahamnya masih cukup murah, setara PER 6 kali. Sedang PER IHSG sudah mencapai 15 kali.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

INDEKS BERITA

Terpopuler