Harga Saham Turun, Bank Pilih Buyback Saham

Jumat, 28 Februari 2025 | 12:43 WIB
Harga Saham Turun, Bank Pilih Buyback Saham
[ILUSTRASI. Deretan mesin ATM Bank Mandiri di Jakarta (14/7). Saham bank masih menjadi salah satu sektor yang menarik bagi para investor. Terutama saham dengan kapitalisasi besar atau yang dijuluki sebagai “big banks”, sebut saja BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.Transaksi saham dari emiten perbankan ini bahkan sering kali menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan. KONTAN/Cheppy A. Muchlos/14/07/2024]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham dalam negeri kebakaran. Saham emiten perbankan ikut terpapar. Saham bank di kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 kompak melemah. 
Emiten bank kecil juga menurun. Dari 44 emiten saham perbankan, hanya lima saham bank yang bergerak naik kemarin. Di antaranya ada PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik 5,69%. Selain itu ada Bank Aladin Syariah, Bank Maybank, Bank Bumi Arta dan Bank OCBC NISP yang harganya naik kemarin. 

Penurunan harga saham membuat sejumlah bank melakukan aksi beli kembali (buyback) saham. Salah satunya adalah PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). 

Baca Juga: Sritex Bangkrut, 10.965 Buruh Terkena PHK Massal Sepanjang 2025

Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi mengungkap, Bank Raya akan buyback saham. Bank ini memiliki kuota Rp 13 miliar dari dana yang disetujui RUPSLB tahun lalu, Rp 20 miliar. 

"Nanti kami bertahap bisa buyback lebih dari Rp 20 miliar, kalau bisa nanti tunggu RUPS," ujar Tiwi. Buyback dilakukan untuk insentif jangka panjang bagi pekerja. Tak hanya itu, Tiwi memastikan fundamental kinerja bank.

Bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga telah menganggarkan dana untuk melakukan buyback. BBRI misalnya menganggarkan dana Rp 3 triliun, BNI Rp 1,5 triliun dan Bank Mandiri sebesar Rp 1,1 triliun. 

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga menyiapkan dana buyback Rp 450 juta. Dalam prospektus buyback, Kamis (27/2), dana tersebut akan digunakan membeli kembali saham dengan jumlah maksimum 202.000 saham. 

Baca Juga: Kabar Baik! Ditjen Pajak Bebaskan Sanksi Keterlambatan Pajak Akibat Coretax

Adapun, saham BNGA di masyarakat 1,88 juta saham. BNGA melakukan pembelian kembali saham tersebut karena ingin memberi remunerasi kepada manajemen. Anggota manajemen tersebut adalah manajemen yang masuk kategori pengambil risiko alias material risk takers (MRT). BNGA berharap aksi ini bisa membuat kinerja kian sehat. 

Manajemen BNGA yakin, buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif material. Sebab, bank ini memiliki modal kerja dan kas cukup. Rencana tersebut bakal dimintakan izin ke pemegang saham dalam rapat pada 14 April. Jika disetujui, pembelian kembali saham akan dilaksanakan 12 bulan kemudian. Saham BNGA kemarin turun 1,5% menjadi Rp 1.640.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah investor pasar modal syariah mencapai 211.596 per November 2025, meningkat 24,9% secara tahunan.

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:10 WIB

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor

 Di sisi lain, ASHA melihat peluang untuk memperkuat brand di pasar domestik seiring meningkatnya konsumsi seafood modern di Indonesia.

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:09 WIB

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan

Aksi buyback saham masih semarak dilakukan emiten jelang tutup tahun 2025. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memoles kinerja saham.

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)

Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan indeks dolar AS di tengah fokus pasar terhadap data ekonomi AS

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi

TRGU akan meluncurkan beberapa produk anyar di segmen tepung terigu dan sejumlah produk turunan lainnya untuk 2026

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:52 WIB

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali

Ia berharap, oversubscribed yang tinggi pada IPO Superbank memberikan dampak positif ke likuiditas perdagangan saham SUPA setelah pencatatan. 

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:50 WIB

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%

Kemendag yakinefisiensi dalam pendistribusian Minyakita akan lebih mendorong pembentukan harga sesuai ketentuan HET Minyakita

Sambil Menanti Arah BI Rate, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (17/12)
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:41 WIB

Sambil Menanti Arah BI Rate, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (17/12)

BI diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan ketiga kali berturut-turut. Padahal ruang pemangkasan masih terbuka.

Target Mengebor 300 Sumur Migas pada Tahun Depan
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:36 WIB

Target Mengebor 300 Sumur Migas pada Tahun Depan

Program bernilai pengungkit besar perlu dipusatkan agar mampu menghasilkan lompatan produksi minyak dan gas

INDEKS BERITA

Terpopuler