Hartadinata Abadi (HRTA) Berniat Menambah Enam Toko Emas di Semester II-2019

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 06:40 WIB
Hartadinata Abadi (HRTA) Berniat Menambah Enam Toko Emas di Semester II-2019
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk berencana menambah enam toko emas pada semester II-2019 ini. Mereka menyiapkan anggaran Rp 18 miliar yang berasal dari penerbitan surat utang jangka menengah dengan prinsip syariah alias medium term notes (MTN) syariah sebesar Rp 250 miliar pada April 2019 lalu.

Rencana penambahan toko tersebut sama seperti realisasi pada semester I kemarin. "Satu toko kurang lebih butuh dana Rp 2 miliar-Rp 3 miliar," kata Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk saat peluncuran produk baru Metamorfosa di Jakarta, Jumat (2/8).

Jumlah toko emas Hartadinata hingga Juni 2019 mencapai 44 gerai. Kalau seluruh target penambahan toko emas pada semester II terpenuhi, perusahaan berkode saham HRTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan mengoperasikan 50 toko emas.

Asal tahu, Hartadinata memiliki toko emas bernama Aurum Colection Center (ACC). Mengintip materi paparan publik Juni 2019, terdapat 32 toko emas. Perinciannya, 22 toko mandiri dan 10 toko di dalam geria Matahari Departement.

Namun fokus pengembangan bisnis Hartadinata tak cuma dalam bentuk gerai fisik. Dalam waktu dekat, mereka akan meluncurkan jaringan penjualan emas dalam sistem e-commerce bernama Masduit. Jalur penjualan emas itu akan berjalan melalui PT Aurum Digital Internusa.

Pada 15 Juli 2019, Hartadinata meneken perjanjian penyertaan modal pada Aurum Digital Internusa senilai Rp 4,5 miliar atau setara dengan 45.000 lembar saham. Mereka kemudian mengempit 90% saham Aurum Digital Internusa. Tidak ada hubungan afiliasi di antara kedua perusahaan ini.

Bisnis gadai emas

Hartadinata juga ingin memacu bisnis gadai emas di Jawa Barat dan Jawa Timur. Untuk bisnis gadai emas di Jawa Barat, mereka telah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut rencana, bakal ada tujuh unit hingga delapan unit gerai gadai emas hingga akhir tahun nanti.

Soal izin operasional bisnis gadai di Jawa Timur, saat ini Hartadinata masih menanti izin itu turun. Pasca mengantongi izin, Hartadinata akan mengejar pembukaan enam unit gerai gadai emas.

Informasi saja, Hartadinata memiliki anak usaha yang bergerak dalam bisnis pegadaian, yakni PT Gadai Cahaya Dana Abadi di Bandung, Jawa Barat. Status anak usaha tersebut hingga 30 Juni 2019 masih pra-operasi. Nilai asetnya sebelum eliminasi sebesar Rp 5,09 miliar.

Pada 17 Juni 2019, Gadai Cahaya Dana Abadi membeli seluruh saham PT Gadai Terang Abadi Mulia dari tangan PT Terang Abadi Mulia dalam dua kali transaksi. Total transaksi pembelian 2.475 lembar saham tersebut kurang lebih bernilai Rp 2,48 miliar.

Selama semester I-2019, Hartadinata membukukan kenaikan penjualan bersih 15,69% year on year (yoy) menjadi Rp 1,77 triliun. Hingga akhir tahun ini, mereka yakin dapat mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun. "Bahkan bisa hampir Rp 3 triliun," ujar Sandra.

Mulai merilis metamorfosa

Kemarin PT Hartadinata Abadi Tbk meluncurkan produk terbaru, yakni Metamorfosa yang merupakan rancangan Hans Virgoro. Mereka menargetkan kontribusi penjualan 10%-15% dari produk anyar tersebut pada tahun ini.

Harga jual satuan produk Metamorfosa mulai dari Rp 2 juta untuk emas tua. Sementara harga satu set produk yang terdiri dari cincin, anting, kalung, dan gelang sekitar Rp 12 juta-Rp 13 juta. "Namun, harga juga tetap mengikuti harga emas," tutur Sandra.

Sejauh ini, produk Metamorfosa telah telah tersedia dalam kadar tua atau 750. Hartadinata sedang membuat produk Metamorfosa dengan kadar muda 375. Harga jual emas kadar muda nanti lebih murah ketimbang kadar tua. Perkiraan harganya Rp 1,2 juta. Perusahaan tersebut akan memasarkan Metamorfosa secara massal.

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk, Ini Daftar Saham IDX30 Terbaru Periode November 2025-Januari 2026
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:52 WIB

Dua Saham Masuk, Ini Daftar Saham IDX30 Terbaru Periode November 2025-Januari 2026

BEI merombak indeks IDX30 untuk periode November 2025-Januari 2026. AADI dan PGEO masuk, menggantikan AKRA dan EXCL. 

5 Saham Keluar, Ini Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode 3 November 2025-30 Januari 2026
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 15:40 WIB

5 Saham Keluar, Ini Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode 3 November 2025-30 Januari 2026

Simak perubahan konstituen LQ45 periode November 2025-Januari 2026. Saham BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, NCKL menggantikan 5 saham yang keluar

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:53 WIB

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

DJP mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata dalam perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang seringkali memicu kelebihan bayar gaji karyawan. 

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:19 WIB

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah

Ketika keberanian membelanjakan anggaran tidak tumbuh, maka desentralisasi hanya menjadi ritual administratif tanpa semangat pembangunan.​

Investasi Minim Naker
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:01 WIB

Investasi Minim Naker

Pemerintah perlu menata ulang arah insentif investasi agar tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga manfaat sosialnya.

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:49 WIB

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY

Kebutuhan susu diperkirakan naik efek program MBG, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton naik menjadi lebih dari 8 juta ton.

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini

MSCI juga akan menerapkan pembulatan baru mulai Mei 2026, dengan aturan berbeda tergantung besarnya free float.

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO

Tertekan karena faktor non-operasional, termasuk selisih kurs dan biaya bunga dari ekspansi pembangkit. Secara operasional masih solid.

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung

Indikator teknikal menunjukkan, saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:15 WIB

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan

Persoalan pasokan BBM di SPBU BP-AKR tidak berdampak signifikan lantaran kontribusinya yang mini ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

INDEKS BERITA

Terpopuler