Hilirisasi Timah, Todotua Pasaribu Wakil Menteri Investasi Resmikan Proyek di Batam

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:40 WIB
Hilirisasi Timah, Todotua Pasaribu Wakil Menteri Investasi Resmikan Proyek di Batam
[ILUSTRASI. Todotua Pasaribu Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada acara peresmian groundbreaking proyek hilirisasi timah di Kota Batam, Riau, Jumat (24/1/2025).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Todotua Pasaribu Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meresmikan groundbreaking proyek hilirisasi timah senilai Rp 1,2 triliun di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (24/1). Kegiatan ini merupakan bagian dari Roadmap Hilirisasi Nasional, dengan target Indonesia menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia pada tahun 2045.

Proyek senilai Rp 1,2 triliun ini, kata Todotua, mencakup pembangunan fasilitas tin chemical oleh PT Batam Timah Sinergi (BTS) dan fasilitas tin solder oleh PT Tri Charislink Indonesia (TCI), yang keduanya merupakan anak usaha dari PT Cipta Persada Mulia (CPM).

Dengan nilai investasi dan modal kerja tahap awal tersebut, fasilitas proyek itu dirancang untuk menjadi salah satu pusat hilirisasi timah terbesar di dunia. Todotua menyebut groundbreaking kali ini menjadi momen penting dalam transformasi industri timah nasional.

Baca Juga: Siap-Siap! Perbankan Bakal Diwajibkan Menyalurkan Kredit Hilirisasi

"Hilirisasi adalah kunci untuk memastikan sumber daya alam Indonesia dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya sebagai komoditas mentah, tetapi sebagai produk dengan nilai tambah tinggi yang berdaya saing global," ujar Todotua dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Minggu (26/I/2025).

Todotua menyebut PT Cipta Persada Mulia memiliki peran strategis dalam industri timah nasional. Aktivitas perusahaan mencakup kegiatan pertambangan bijih timah melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) serta produksi tin ingot di smelter miliknya. "Produk tin ingot tersebut kemudian diolah lebih lanjut oleh BTS untuk produksi tin chemical dan oleh TCI untuk pengembangan tin solder serta tin heat stabilizer," ungkap Todotua.

Groundbreaking BTS dilakukan untuk mendukung pembangunan fasilitas tin chemical yang saat ini memasuki tahap awal pengerjaan lahan konstruksi. Sementara itu, TCI sudah memasuki tahap commissioning dan produksi penuh.

Baca Juga: Indonesia dan Jepang Bahas Pangan, Hilirisasi dan Energi

Proyek ini sejalan dengan Roadmap Hilirisasi Nasional yang menargetkan Indonesia menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia pada 2045. Selain menciptakan fasilitas produksi berkelas dunia, proyek ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem industri, terutama di wilayah Kepulauan Riau.

"Indonesia, sebagai negara dengan cadangan timah terbesar kedua di dunia, harus mampu memanfaatkan sumber daya ini secara optimal untuk meningkatkan nilai tambahnya. Hilirisasi komoditas timah di Indonesia diperlukan untuk dapat menyerap produksi tin ingot dalam negeri serta mengembangkan industri hilir yang memiliki potensi pasar global yang tinggi," imbuh Todotua.

Selain mendukung hilirisasi, proyek ini juga mendukung pemerataan pembangunan industri ke luar Pulau Jawa. Lokasi strategis Kota Batam yang dekat dengan jalur perdagangan internasional, ditambah dengan infrastruktur logistik yang memadai, memberikan keunggulan dalam efisiensi ekspor-impor komponen.

Selanjutnya: Sepakati Kerja Sama Perdagangan, Ini Alasan Indonesia Harus Belajar dari India

Bagikan

Berita Terbaru

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:32 WIB

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?

Laba industri China kembali turun. Laba perusahaan industri Tiongkok atau China turun selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024.

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:02 WIB

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat

Mata uang dolar AS menguat pada Senin (27/1), setelah para trader mempertimbangkan konsekuensi dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump.

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
| Senin, 27 Januari 2025 | 07:46 WIB

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT

Meski ditopang fundamental yang baik, kinerja saham emiten Grup Harita NCKL dan CITA sejauh ini kurang memuaskan. 

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:23 WIB

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing

Total jenderal, dalam sepekan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,45% ke level 4.190 per saham.

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:22 WIB

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN

DPR dan pemerintah sepakat merevisi UU No 19/2003. Revisi dikebut, salah satunya memuat pasal pendirian Danantara.

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 15:00 WIB

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi

Saat perusahaan ingin mengefisiensikan bisnis, layanan Business Process Outsourcing yang menerapkan teknologi canggih.

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian
| Minggu, 26 Januari 2025 | 14:00 WIB

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian

Tren menggunakan kendaraan listrik melaju kencang. Setali tiga uang, komunitas pengguna mobil listrik juga bermunculan.

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:31 WIB

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing

Indonesia bisa meniru India untuk menarik investasi langsung. Reformasi total dilakukan demi mewujudkan ambisi ekonomi US$ 5 triliun di 2025. 

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi

BPR harus bertahan dalam menghadapi persaingan penghimpunan dana, terutama dari bank digital menawarkan bunga deposito tinggi.

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium
| Minggu, 26 Januari 2025 | 11:46 WIB

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium

Keluarga Santosa tetap mempertahankan kepemilikan dan pengendaliannya di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

INDEKS BERITA

Terpopuler