Hingga Semester I-2021, Imbal Hasil Unitlink Masih Minus

Selasa, 29 Juni 2021 | 06:35 WIB
Hingga Semester I-2021, Imbal Hasil Unitlink Masih Minus
[]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk unitlink masih belum bisa memberikan imbal hasil maksimal hingga pertengahan tahun ini.  Ketiga produk unitlink masih mencatatkan minus dari awal tahun hingga Juni.  

Merujuk data Infovesta hingga 18 Juni 2021, untuk unitlink pendapatan tetap rata-rata sebesar -0,23% year to date (ytd). Selanjutnya, ada unitlink campuran yang memberikan imbal hasil -2,35% ytd dan unitlink saham dengan imbal hasil -2,78% ytd.

Senior Research Analyst Infovesta Utama, Praska Putrantyo mengatakan, tekanan ini terjadi di tengah kinerja indeks pasar saham (IHSG) dan pasar obligasi. "Unitlink dari jenis pendapatan tetap yang mencetak kinerja lebih baik daripada jenis yang lainnya meskipun dengan rata-rata return yang masih negatif. Kondisi ini juga sejalan dengan rata-rata indeks reksadana berbasis pendapatan tetap yang juga negatif tipis yaitu sebesar -0,01%," jelas Praska kepada KONTAN Senin (28/6).

Sementara itu, pada indeks unitlink berbasis saham dan campuran, tekanan dipengaruhi oleh fluktuasi saham-saham berkapitalisasi besar di mana indeks LQ45 sepanjang ytd 18 Juni 2021 justru -7,67%. 

Artinya, faktor strategi pengelolaan portofolio setiap jenis unitlink dan sejalan dengan kondisi pasar reksadana yang juga relatif tertekan sejak awal tahun sampai kini.

Praska masih optimistis hingga akhir tahun, kinerja indeks unitlink dari semua jenis berpeluang positif kendati tidak sebesar proyeksi awal tahun. 
Menurutnya, kinerja dari unitlink jenis saham berpeluang memimpin kinerja dengan dukungan sentimen pemulihan ekonomi di akhir tahun, bisa jadi harapan penopang penguatan IHSG.

"Terhambatnya akselerasi karena  Covid-19 gelombang dua dan tiga di sejumlah negara yang kembali meledak bahkan lebih tinggi dari rekor sebelumnya," kata Praska.

Unitlink juga masih berpeluang untuk menjadi fokus asuransi jiwa sepanjang tahun ini, dengan tantangan pengelolaan investasi. "Ketidakpastian ekonomi masih besar dalam jangka pendek menengah," ujar Praska.                      

Bagikan

Berita Terbaru

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak
| Minggu, 16 November 2025 | 15:05 WIB

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak

Utang baru yang digali BUMI bisa menimbulkan risiko jika harga batubara tetap lemah dan aset baru belum berproduksi.

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental
| Minggu, 16 November 2025 | 13:45 WIB

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental

Masuknya BREN ke Indeks MSCI diharapkan berpotensi menarik arus modal asing lebih besar ke emiten Grup Barito.

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona
| Minggu, 16 November 2025 | 13:00 WIB

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona

Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tonggak terakhir untuk mendulang keuntungan bagi bisnis wisata perjalan.

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli
| Minggu, 16 November 2025 | 12:20 WIB

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli

Laba PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) anjlok hingga 97% di 2025 akibat renovasi Hotel Melia Bali.

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?
| Minggu, 16 November 2025 | 11:00 WIB

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?

Saham UANG, BUVA, MINA melonjak karena Happy Hapsoro. Pelajari mana yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan nyata.

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID :  Mengadopsi Strategi Value Investing
| Minggu, 16 November 2025 | 09:24 WIB

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID : Mengadopsi Strategi Value Investing

Natanael mengaku bukan tipe investor yang agresif.  Ia memposisikan dirinya sebagai investor moderat.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar
| Minggu, 16 November 2025 | 09:11 WIB

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar

Total nilai dividen yang sudah ditentukan ialah Rp 400,33 miliar. Jadi dividen per saham adalah Rp 190.

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya
| Minggu, 16 November 2025 | 09:02 WIB

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya

Sekitar Rp 340,88 miliar atau A$ 31,47 juta untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubliee Metals Limited.

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering
| Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering

Berlibur jadi kegiatan yang kerap orang lakukan di akhir tahun. Simak cara berlibur biar keuangan tetap sehat.

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High
| Minggu, 16 November 2025 | 08:52 WIB

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

INDEKS BERITA