Hubungan Riyadh dan Washington Semakin Tegang Karena OPEC+ Berhenti Memakai Data IEA
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Keputusan OPEC+ untuk berhenti menggunakan data minyak dari pengawas energi Barat, mencerminkan kekhawatiran tentang pengaruh Amerika Serikat (AS). Keputusan OPEC+ yang didorong oleh Arab Saudi itu, juga menambah ketegangan hubungan antara Riyadh dengan Washington.
OPEC dan sekutunya termasuk Rusia yang kemudian disebut sebagai OPEC+, sejauh ini mengabaikan seruan Barat untuk meningkatkan produksi. Seruan Barat bertujuan untuk menurunkan harga minyak sekitar US$ 100 per barel.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.