IATA: Tanpa Dukungan Pemerintah, Maskapai Penerbangan Bakal Tumbang

Rabu, 07 Oktober 2020 | 10:30 WIB
IATA: Tanpa Dukungan Pemerintah, Maskapai Penerbangan Bakal Tumbang
[ILUSTRASI. Pesawat bersiap mendarat di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss pada 5 Des. 2017. REUTERS/Pierre Albouy]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - PARIS (Reuters). Maskapai penerbangan memperingatkan bahwa industri yang kena dampak virus corona akan kembali membakar uang tunai hingga US$ 77 miliar di paruh kedua tahun ini. Industri di pun meminta pemerintah untuk menggulirkan kembali program tunjangan upah.

“Masalahnya sekarang adalah bantuan, terutama subsidi upah mulai ditarik,” kata Brian Pearce, Kepala Ekonom di Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), , Selasa (6/10).

Maskapai menghabiskan tunai senilai $ 51 miliar selama kuartal kedua karena pandemi Covid-19 membuat perjalanan global hampir terhenti, kata Badan Industri itu.

Baca Juga: Donald Trump desak Kongres AS segera setujui stimulus US$ 25 miliar untuk maskapai

Seruan untuk meningkatkan dukungan datang ketika 32.000 pekerja maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS)  mulai cuti bekerja di tengah memudarnya harapan untuk paket bantuan data federal yang baru. Program dukungan upah juga menurun di Eropa dan tempat lain.

Sementara itu, untuk penarikan subsidi masuk akal sektor-sektor yang sedang dalam pemulihan, IATA memperingatkan kebangkrutan maskapai penerbangan lebih lanjut di musim dingin belahan bumi utara karena jatuhnya pendapatan terus mengecilkan penghematan biaya. Operator rata-rata sekarang memiliki uang tunai untuk operasi 8,5 bulan ke depan, kata Pearce.

Baca Juga: Gold hovers near one-week low after U.S. stimulus talks put on pause

“Kami menghadapi beberapa bulan musim dingin yang sulit bagi maskapai penerbangan ketika arus kas selalu lemah secara musiman,” katanya, menambahkan “Kami melihat maskapai penerbangan mendapat masalah jika tidak gagal tanpa dukungan pemerintah lebih lanjut atau (mampu) mengakses pasar modal untuk mendapatkan lebih banyak uang."

Maskapai mendorong sistem global tes COVID-19 pra-penerbangan untuk menggantikan karantina dan pembatasan perjalanan yang mereka salahkan karena memperburuk keruntuhan perjalanan.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ibadah Haji di Tengah Krisis Iklim
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 04:26 WIB

Ibadah Haji di Tengah Krisis Iklim

Edukasi kepada jemaah calon haji seharusnya tidak berhenti pada tata cara ibadah, tetapi juga menyentuh aspek tanggung jawab sosial dan ekologis.

Integrasi Pelapak Tokopedia ke Tiktok Shop Terus Menuai Protes
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 04:20 WIB

Integrasi Pelapak Tokopedia ke Tiktok Shop Terus Menuai Protes

Dalam proses integrasi, banyak pelapak mengeluh, Di akun Instagram resmi Tokopedia_Tiktokshop, keluhan dari pelapak membanjiri kolom komentar.​

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 15:17 WIB

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya

Sepekan periode 2-5 Juni 2025, IHSG melemah 0,87% dan ditutup pada 7.113,42 di perdagangan terakhir.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler