IHSG Akan Bullish Hingga Tahun Depan, Cek Prediksi dan Rekomendasi Sahamnya

Senin, 25 Desember 2023 | 12:40 WIB
IHSG Akan Bullish Hingga Tahun Depan, Cek Prediksi dan Rekomendasi Sahamnya
[ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa bergerak ke level 7.700 pada tahun depan.]
Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa bergerak ke level 7.700 pada tahun depan.

IHSG naik 0,39% atau 27,90 poin ke 7.237 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat (22/12). Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 5,65%. 

Di Asia Tenggara, kinerja IHSG hanya kalah oleh indeks utama saham Vietnam yang melesat 9,53%. Sementara indeks saham Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina turun.

Kinerja IHSG di Asia tak lebih baik. Karena bursa saham Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan India naik dobel digit sejak awal tahun hingga akhir pekan ini.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Top Gainer, Barito Pacific (BRPT) Justru Top Loser LQ45

Senior Technical Analyst Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita melihat, dari faktor domestik, pasar akan dipengaruhi oleh sentimen Pemilu 2024.

“Outlook market akan cenderung berpotensi positif apabila pemilu presiden (pilpres) dilaksanakan satu putaran,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12).

Sebaliknya, jika pilpres harus dilakukan dalam dua putaran, artinya ada kemungkinan selesai pada bulan Juli 2024 dan kemudian dilanjutkan oleh pilkada.

“Hal ini tentunya akan berisiko memperpanjang ketidakpastian dalam politik dan ekonomi, yang kemudian akan berdampak pula pada pergerakan pasar,” ungkapnya.

Sementara, dari faktor global, outlook pasar cenderung positif. Hal itu disebabkan oleh dampak atas sinyal dovish dari The Fed yang berpotensi menurunkan suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Investor pun perlu mengamati sinyal suku bunga The Fed pada Mei 2024.

“Periode tersebut merupakan periode yang krusial, karena merupakan pintu awal bagi kebijakan penurunan suku bunga di kisaran periode Juni atau Juli 2024,” tutur dia.

Baca Juga: Saham Lapis Kedua & Ketiga Masih Berpotensi Naik di Tahun Depan

Di sepanjang tahun 2023, IHSG memang bergerak sideways. Namun, jika berdasarkan time frame yang lebih luas, maka IHSG sebenarnya masih mempertahankan tren bullish di tahun ini. Hal ini menandakan bahwa IHSG masih cukup berpotensi untuk melanjutkan penguatan di tahun depan.

Mayang memproyeksikan, IHSG akan menguat menuju trendline jangka panjang di level 7.700 pada tahun 2024. “Ini dengan catatan IHSG harus mampu menghadapi uji resistance pada titik all time high di level 7.377,” ungkapnya.

Menurut Mayang, sektor yang menarik untuk dicermati di tahun 2024 adalah sektor perbankan, properti,  telekomunikasi, barang konsumsi, dan retail. Jika dilihat dari kacamata teknikal, saham perbankan, seperti BBCA, BBRI, dan BMRI masih layak untuk hold.

Kemudian dari sisi barang konsumsi, investor bisa mulai speculative buy atau cicil beli bertahap untuk saham INDF dan ICBP. Dari sektor retail, Mayang pun merekomendasikan hold untuk MAPI dan ERAA.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 15:17 WIB

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya

Sepekan periode 2-5 Juni 2025, IHSG melemah 0,87% dan ditutup pada 7.113,42 di perdagangan terakhir.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?
| Jumat, 06 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?

Sepanjang tahun lalu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 2.883 orang.

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut
| Jumat, 06 Juni 2025 | 04:20 WIB

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut

Penjualan produk asuransi jiwa lewat kerja sama dengan perbankan tertekan di awal tahun 2025 karena perubahan pola layanan bank.

INDEKS BERITA

Terpopuler