IHSG Gagal Lagi Tembus Level Keramat, Rencana BMRI dan BBNI Cabut Melecut Saham BRIS

Minggu, 19 Februari 2023 | 15:30 WIB
IHSG Gagal Lagi Tembus Level Keramat, Rencana BMRI dan BBNI Cabut Melecut Saham BRIS
[ILUSTRASI. Infografik bursa saham periode 13-17 Februari 2023]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali gagal menembus level keramat di 7.000. Pada pekan lalu, 6.941,85 menjadi level tertinggi yang bisa digapai IHSG, yakni pada penutupan perdagangan Selasa, 12 Februari 2023. 

Namun, hari-hari berikutnya indeks saham malah terus melorot hingga terdampar di 6.895,71 pada akhir pekan lalu. Meski demikian, sepanjang pekan lalu IHSG masih mencatatkan kenaikan tipis 0,22 persen.

Nah, sepanjang pekan ini pergerakan naik IHSG diprediksi tetap akan tertahan. Salah satu sentimennya adalah terkait antitipasi kebijakan fed funds rate dari The Federal Reserve. The Fed dikhawatirkan akan tetap mempertahankan sikap hawkish sehingga potensi kenaikan suku bunga acuan tetap terbuka.

Baca Juga: IHSG Masih Berpotensi Melemah Pada Pekan Depan, Cermati Sentimennya

Selain itu pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu juga diiringi oleh lonjakan harga saham sejumlah emiten pendatang anyar. 

Di daftar lima besar top gainers ada saham PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) yang listing 8 Februari 2023. Harga saham CHIP pekan lalu meloncat 34,91 persen. Jika dibanding dengan harga perdana saat initial public offering (IPO), saham CHIP sudah terbang 78,75 persen.

Berikutnya ada PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2023. Harga saham produsen makanan bayi ini melejit 26,39% pada pekan lalu. Namun, jika dibanding harga perdana saat IPO, sejatinya saham NAYZ masih terkoreksi 9 persen.

Salah satu cerita paling menarik dari pasar saham pekan lalu terkait saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang melambung 29,43%.

 

 

Kenaikan harga saham BRIS ditengarai pernyataan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Tiko, panggilan akrab sang Wakil Menteri menyebut, Bank BRI (BBRI) dan Bank BNI (BBNI) secara perlahan akan keluar dari BRIS. Sementara Bank Mandiri (BMRI) tetap akan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali.

Sebagai pengganti BBRI dan BBNI, Kementerian BUMN tengah menjajaki sejumlah investor potensial. Harapannya, investor anyar BRIS nantinya adalah bank berskala global sehingga bisa ikut mendorong BRIS menjadi pemain kelas internasional pula.

Baca Juga: Wamen BUMN: BRI dan BNI Bakal Keluar dari BRIS, Diganti dengan Bank Global

Pada perdagangan Jumat pekan lalu harga saham BRIS sudah berada di Rp 1.715 per saham. Di harga tersebut, valuasi harga saham BRIS tak berselisih jauh dari emiten bank syariah lainnya. Data RTI menunjukkan price to book value (PBV) BRIS berada di 2,36 kali.

Sebagai perbandingan, PBV PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) di harga Rp 66 per saham ada di 1,08 kali. Lalu PBV PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) di harga Rp 2.420 per saham ada di level 2,22 kali.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Tembus 6.538 Hari Ini (22/4), Ada Net Buy Asing Setelah Net Sell 9 Hari Beruntun
| Selasa, 22 April 2025 | 18:56 WIB

IHSG Tembus 6.538 Hari Ini (22/4), Ada Net Buy Asing Setelah Net Sell 9 Hari Beruntun

Selasa (22/4), IHSG melonjak 1,43% atau 92,3 poin ke 6.538,27 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

ESG CMRY: Miss Cimory, Penyangga Kuat di Jalur Distribusi
| Selasa, 22 April 2025 | 15:05 WIB

ESG CMRY: Miss Cimory, Penyangga Kuat di Jalur Distribusi

Miss Cimory menjadi andalan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dalam penerapan ESG, sekaligus meningkatkan penjualan.

Ekspor Batubara RI ke China Turun di Maret 2025 Saat Negara Lain Mencetak Kenaikan
| Selasa, 22 April 2025 | 13:46 WIB

Ekspor Batubara RI ke China Turun di Maret 2025 Saat Negara Lain Mencetak Kenaikan

Turunnya ekspor batubara ke China terjadi seiring penerapan kebijakan Harga Batubara Acuan (HBA) teranyar mulai 1 Maret 2025 lalu.

17 Waran Terstruktur Bakal Delisting, Underlying Saham BBCA dan GOTO Paling Diminati
| Selasa, 22 April 2025 | 12:45 WIB

17 Waran Terstruktur Bakal Delisting, Underlying Saham BBCA dan GOTO Paling Diminati

Maybank Sekuritas tengah menggelar penawaran umum untuk produk waran terstruktur baru yang akan diperdagangkan mulai 28 April 2025.

BEI Suspensi Perdagangan Saham dan Waran Sarana Mitra Luas (SMIL)
| Selasa, 22 April 2025 | 12:10 WIB

BEI Suspensi Perdagangan Saham dan Waran Sarana Mitra Luas (SMIL)

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) lantaran peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

PTPP Melunasi Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 200 Miliar
| Selasa, 22 April 2025 | 12:01 WIB

PTPP Melunasi Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 200 Miliar

Pembayaran surat utang dengan tenor 3 tahun dan kupon sebesar 6,5% per tahun.itu dilakukan PT PP Tbk (PTPP) pada 18 April 2025. ​

Menengok Lagi Buyback serta Aksi Borong Saham oleh Direksi dan Pengendali Emiten
| Selasa, 22 April 2025 | 09:10 WIB

Menengok Lagi Buyback serta Aksi Borong Saham oleh Direksi dan Pengendali Emiten

Buyback saham serta pembelian oleh direksi dan pengendali diharapkan dapat memulihkan psikologis pasar di tengah aksi jual investor asing. 

Harga Emas Antam Hari Ini Menembus Rp 2 Juta per Gram (22 April 2025)
| Selasa, 22 April 2025 | 08:43 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Menembus Rp 2 Juta per Gram (22 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 April 2025) 1 gram Rp 2.016.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 38,87% jika menjual hari ini.

Penjualan Semen INTP di Kuartal I-2025 Masih Lesu
| Selasa, 22 April 2025 | 08:23 WIB

Penjualan Semen INTP di Kuartal I-2025 Masih Lesu

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hanya mencatatkan penjualan semen sebanyak 3,9 juta ton hingga akhir kuartal I-2025

Di Tengah Penantian Arah Bunga Acuan, Saham Defensif Bisa Jadi Pilihan Aman
| Selasa, 22 April 2025 | 08:21 WIB

Di Tengah Penantian Arah Bunga Acuan, Saham Defensif Bisa Jadi Pilihan Aman

Keputusan Bank Indonesia (BI) atas suku bunga acuan akan menyetir pergerakan pasar saham dalam negeri sepekan ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler