KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di awal pekan ini. IHSG turun 0,28% atau 20,73 poin ke 7.266,46 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/11). Dana asing pun masih keluar dari bursa dengan nilai penjualan bersih Rp 1,53 triliun.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto menilai, pelemahan IHSG sejatinya sudah mulai terbatas. "Hal ini terlihat dari indikasi jenuh dari aksi jual para investor, ujarnya kepada KONTAN, kemarin.
Sedangkan analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan IHSG tertekan oleh kinerja emiten big caps yang selama sepekan belakangan ini didera aksi jual asing sampai sebesar Rp 4,5 triliun.
"Koreksi dari IHSG ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti adanya stimulus ekonomi China dan kebijakan Donald Trump yang nampaknya akan menekan negara-negara emerging market," ujarnya.
Baca Juga: Bursa Cuci Gudang, Pilih-Pilih Sebelum Harga Terbang
Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, pasar menantikan rilis data consumer inflation expectations bulan Oktober 2024 di Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan rilis hari ini dan diperkirakan stabil di level 3%.
Dari kawasan Eropa, investor menantikan rilis data tingkat inflasi di Jerman pada bulan Oktober 2024. Sementara, dari pasar domestik, akan ada rilis data penjualan ritel bulan September 2024. Penjualan ritel diprediksi menurun ke 2,5% year on year di September 2024, dari 5,8% pada Agustus 2024.
Alrich menilai, IHSG Selasa (12/11) berpeluang menguji resistance di level 7.300. dengan support 7.200 dan pivot di level 7.250. Sedangkan Herditya memperkirakan, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support 7.204 dan resistance 7.302. "IHSG berpotensi rebound teknikal," kata Herditya.
Lalu hitungan William, IHSG hari ini bepotensi menguat dengan rentang 7.200-7.315. William merekomendasikan investor untuk trading buy saham DSNG, LSIP, PNBN, dan PTRO. Lalu, Alrich menyarankan investor memperhatikan saham INDY, EMTK, TOBA, JPFA, dan PWON. Sedangkan pilihan saham dari Herditya ialah saham ULTJ, ASII, dan BREN.