IHSG Tergerus, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Tertinggi dan Terendah (20/9)

Senin, 23 September 2019 | 07:11 WIB
IHSG Tergerus, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Tertinggi dan Terendah (20/9)
[ILUSTRASI. Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Tertinggi dan Terendah (20/9)]
Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menghijau, berikut daftar 10 saham LQ45 dengan price earning ratio (PER) terendah dan tertinggi, setelah penutupan perdagangan pada 20 September 2019.

 

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (19/9) Harga (20/9) PBV PER
SRIL 330 328 0,82 3,77
LPPF 3.030 3.200 5,26 3,86
ADRO 1.370 1.400 0,71 5,34
BSDE 1.405 1.415 0,84 6,52
ITMG 12.750 12.425 1,12 7,01
PTBA 2.460 2.470 1,75 7,08
UNTR 21.750 22.000 1,41 7,25
MNCN 1.270 1.250 1,56 7,72
BBTN 2.260 2.260 0,97 9,15
INKP 6.925 6.975 0,69 9,19
10 Saham LQ45 dengan PER Tertinggi
Kode Harga (19/9) Harga (20/9) PBV PER
BRPT 1.030 1.000 2,29 250
TPIA 8.425 8.350 5,85 151,82
SMGR 12.450 12.850 2,39 78,83
EXCL 3.470 3.410 1,95 64,34
INTP 20.900 20.575 3,47 59,12
UNVR 46.575 46.150 69,4 47,63
ANTM 1.045 1.065 1,28 36,72
CTRA 1.115 1.125 1,24 35,16
KLBF 1.680 1.665 5,11 30,83
BBCA 30.150 29.950 4,62 28,72


Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil PER saham, semakin murah saham itu dibanding saham-saham dalam sektor sejenis. Sebaliknya, semakin tinggi PER suatu saham, secara relatif semakin mahal pula saham tersebut dibanding saham lain dalam sektor yang sama.Sumber: RTI

Namun, tentu saja, masih banyak faktor lain yang patut diperhitungkan selain PER sebelum seorang investor mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: Analis memperkirakan IHSG masih akan menguat pekan ini, berikut faktor pendorongnya

Baca Juga: Akhir September Bisa Jadi Kesempatan Masuk Bursa Saham premium

Daftar Saham IHSG Lengkap

Daftar Saham LQ45 Lengkap 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:15 WIB

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi

Ekonom memprediksi penyaluran kredit di tahun 2026 berpotensi tumbuh 9%, di atas proyeksi target tahun ini

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra

Hingga akhir Desember 2025, tercatat sebanyak 47.149 unit rumah mengalami rusak berat akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, dan Sumatra

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok

Sektor perhotelan dan restoran merupakan sektor strategis dan padat karya di Jakarta sehingga kebijakan KTR perlu dirancang secara realistis

Penerbangan  ke Bali Menanjak
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:01 WIB

Penerbangan ke Bali Menanjak

Pergerakan pesawat harian mencapai 467 penerbangan, atau meningkat 10,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Daya Ungkit Ekonomi Nataru
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:59 WIB

Daya Ungkit Ekonomi Nataru

Jika risiko inflasi dapat dikendalikan, Nataru akan berfungsi sebagai akselerator kemajuan ekonomi yang mulus menuju tahun 2026.

Pemerintah Kerek Cadangan Beras Menjadi 4 Juta Ton
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:59 WIB

Pemerintah Kerek Cadangan Beras Menjadi 4 Juta Ton

Pemerintah perlu memperbesar daya tampung cadangan untuk menyerap hasil panen petani guna menjaga stabilitas harga di tingkat produsen

Audit Kelaikan Kapal Demi Keselamatan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:56 WIB

Audit Kelaikan Kapal Demi Keselamatan

Pemerintah menetapkan larangan pelayaran selama 26 Desember 2025-1 Januari 2026 sampai kondisi cuaca aman

Perlindungan Investor
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:53 WIB

Perlindungan Investor

Tanpa rasa aman, kepercayaan publik dapat runtuh dan menghambat pertumbuhan jangka panjang, baik di pasar modal maupun aset digital.

Pendapatan Petani Sawit Tergerus Wajib Biodiesel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:52 WIB

Pendapatan Petani Sawit Tergerus Wajib Biodiesel

Petani sawit mengusulkan penerapan subsidi biodiesel yang lebih terarah, yaitu hanya untuk sektor PSO maksimal Rp 4.000 per liter.

Rupiah Masih Sulit Manfaatkan Pelemahan Dolar AS
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:45 WIB

Rupiah Masih Sulit Manfaatkan Pelemahan Dolar AS

Berdasarkan Bloomberg, indeks dolar AS di level 98,13 pada Selasa (30/12). Padahal pada periode sama di 2024, indeks dolar berasa di 108,13. 

INDEKS BERITA

Terpopuler