IHSG Terkerek Keputusan BI, Begini Proyeksinya Untuk Akhir Pekan

Jumat, 21 Januari 2022 | 05:30 WIB
IHSG Terkerek Keputusan BI, Begini Proyeksinya Untuk Akhir Pekan
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound pada perdagangan Kamis (20/1), setelah melemah tiga hari berturut-turut. Kemarin, indeks saham ditutup menguat 0,53% ke level 6.626,87 pada perdagangan Kamis (20/1).

Dalam tiga hari perdagangan sebelumnya, IHSG secara akumulasi tercatat merosot 1,52% ke posisi 6.591,98. Meski berbalik menguat, kemarin asing melakukan aksi jual dengan harga net sell sekitar Rp 82,30 miliar.

Untuk perdagangan Jumat (21/1), Analis Indo Premier Sekuritas Mino memprediksi, IHSG akan lanjut menguat. Support pada perdagangan hari ini ada di level 6.595 dan resistance di level 6.655. "Sentimen positifnya berasal dari peluang berlanjutnya kenaikan harga komoditas dan keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan," kata Mino, Kamis (20/1).

Kemarin, Bank Indonesia mempertahankan 7-day-RR di level 3,50%. BI menjelaskan, kebijakan di tahun ini diarahkan untuk menjaga stabilitas dan tetap mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy juga memperkirakan IHSG hari ini bergerak menguat dengan support di level 6.550 dan resistance di 6.630. Secara teknikal, IHSG akan kembali menguji MA20 di kisaran 6.630-6.650.

Valdy juga sepakat keputusan BI mempertahankan suku bunga di 3,5% masih akan memberi sentimen positif. Keputusan ini memicu penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,17% menjadi Rp 14.335 per dollar Amerika Serikat pada Kamis (20/1) sore.

Dalam kesempatan yang sama, BI memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini dapat mencapai 6%-8%. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengestimasi pertumbuhan kredit tahun ini berada di angka 7,5%, lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 2021 yang sebesar 5,2%.

"Hal-hal tersebut menjaga optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah risiko peningkatan kasus Covid-19 dan pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed," tutur Valdy.

Untuk perdagangan Jumat (21/1), Valdy menjagokan saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Sementara Mino merekomendasikan ADRO, BMRI, MAPI dan MDKA.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler