IHSG Terseret Sentimen Asing

Jumat, 01 Maret 2019 | 08:21 WIB
IHSG Terseret Sentimen Asing
[]
Reporter: Aldo Fernando | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan terakhir di Februari cenderung melemah. Kemarin, indeks saham bahkan melemah sebesar 1,26% dalam sehari. IHSG ditutup di level 6.443,35 pada perdagangan kemarin.

Alhasil, kemarin, IHSG menjadi indeks saham dengan kinerja terburuk ketiga di kawasan Asia. Adapun indeks saham yang mencatatkan penurunan lebih besar dari IHSG adalah KOSDAQ dan KOSPI, masing-masing sebesar 2,78% dan 1,76%.

Sentimen dari luar negeri ditengarai membuat investor asing kurang nyaman mengendapkan duitnya di bursa saham dalam negeri. "Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan denuklirisasi Korea Utara," ujar analis Panin Sekuritas William Hartanto, Kamis (28/2).

Hal ini membuat investor khawatir hubungan kedua negara tersebut kembali memanas dan berimbas pada kondisi politik global. Sehingga, mereka mengamankan asetnya ke instrumen yang lebih aman.

Hal ini tercermin dari aksi jual asing (net sell) yang cukup besar. Kemarin, net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 1,29 triliun.

Setali tiga uang, Mino, analis Indo Premier Sekuritas, menilai indeks tertekan oleh sentimen luar negeri. Tekanan kian besar lantaran ketidakpastian terkait perundingan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mencuat.

Seperti diketahui, pihak Gedung Putih kemarin memberikan isyarat kesepakatan terkait perang dagang antara AS dan China sulit tercapai. Alih-alih perang dagang diakhiri dengan kesepakatan, Gedung Putih justru melihat permasalahan keduanya terlalu serius untuk diselesaikan dengan janji dari Beijing untuk mengimpor lebih banyak dari AS.

Tambah lagi, kondisi dalam negeri belum mampu mengompensasi sentimen negatif tersebut. Dari bursa saham, kinerja PT Astra International Tbk (ASII) meski positif, namun tetap meninggalkan catatan yang menjadi perhatian investor. "Terutama karena turunnya kontribusi segmen otomotif," kata Mino.

Untuk periode kuartal keempat tahun lalu, kinerja segmen otomotif ASII mencatat kenaikan pendapatan 13% menjadi Rp 27,31 triliun. Namun, laba bersihnya turun 34% menjadi Rp 1,5 triliun.

Imbasnya, saham ASII tertekan aksi jual. Net sell di saham emiten konglomerasi ini kemarin tercatat mencapai Rp 479,08 miliar. Bahkan, saham ASII menjadi saham pemberat (laggard) terbesar sejak awal tahun.

Sejak awal tahun, saham ASII turun 13,1%. Penurunan ini berarti mengurangi bobot indeks sebesar 38,2 poin.

Meski demikian, Mino melihat masih akan ada sentimen positif di sisa tahun ini. Dia mempertahankan target IHSG di level 7.000.

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

Vale Indonesia (INCO) Sebar Dividen US$ 34,65 Juta
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:15 WIB

Vale Indonesia (INCO) Sebar Dividen US$ 34,65 Juta

Dividen yang dibagi setara dengan 60% dari perolehan laba bersih PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tahun buku 2024. ​

Jauh Hijau dari Industri
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:15 WIB

Jauh Hijau dari Industri

Tantangan paling berat pemerintah adalah sulitnya menghadapi pelaku industri yang masih mengejar pertumbuhan ketimbang keberlanjutan.

Kupas Strategi Investasi Sektor Riil ala Bos PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:13 WIB

Kupas Strategi Investasi Sektor Riil ala Bos PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART)

Investasi di sektor ini melibatkan penempatan modal pada bisnis yang memiliki nilai fisik dan secara langsung berkontribusi pada perekonomian.

Dalam Sepekan Otot Rupiah Agak Menguat, Simak Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:11 WIB

Dalam Sepekan Otot Rupiah Agak Menguat, Simak Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Rupiah berpotensi melemah terbatas jelang hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 21 Mei mendatang

Mengupas Profil PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) Terapkan Prinsip Energi Terbarukan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:07 WIB

Mengupas Profil PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) Terapkan Prinsip Energi Terbarukan

Mengupas profil dan ekspansi bisnis PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang bergerak di sektor komponen otomotif 

Perluas Jaringan Pasar, ACES Bakal Menambah 30 Gerai pada 2025
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:05 WIB

Perluas Jaringan Pasar, ACES Bakal Menambah 30 Gerai pada 2025

Pembukaan gerai Azko tahun ini lebih banyak difokuskan  PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) di wilayah Indonesia Timur. ​

Upaya Berbagi Aroma Cuan Kopi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:05 WIB

Upaya Berbagi Aroma Cuan Kopi

Ajang World of Coffee menjadi kesempatan bagi pebisnis industri dari dalam dan luar negeri untuk mengoptimalkan usahanya.

Mengekor Emas Batangan, Harga Koin Dinar dan Dirham Ikut Bersinar
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:00 WIB

Mengekor Emas Batangan, Harga Koin Dinar dan Dirham Ikut Bersinar

Sama halnya dengan harga emas dan perak dunia, fluktuasi harga dinar dan dirham ke depan akan bergantung pada kondisi global.

Laba Emiten Konstruksi Swasta Belum Perkasa di Kuartal Pertama 2025
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 05:45 WIB

Laba Emiten Konstruksi Swasta Belum Perkasa di Kuartal Pertama 2025

Kinerja emiten konstruksi masih beragam di tiga bulan pertama tahun 2025. Sebagian meraih laba bersih, tapi ada emiten yang justru merugi.

INDEKS BERITA

Terpopuler