KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Royal Dutch Shell Plc (Shell) memang belum resmi mundur dari Proyek Gas Abadi Blok Masela, Provinsi Maluku. Namun niat itu sudah tergambar dari permintaan Shell untuk membuka data room blok yang dirancang memiliki kapasitas LNG mencapai 9,5 juta ton itu.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno menyampaikan, negosiasi antara Shell dan Inpex Corporation selaku pemegang 65% hak partisipasi di Blok Masela masih berjalan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.