Ikuti Jejak PTBA, ADRO dan BUMI Melirik Gasifikasi Batubara

Rabu, 20 Maret 2019 | 08:05 WIB
Ikuti Jejak PTBA, ADRO dan BUMI Melirik Gasifikasi Batubara
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong para produsen batubara untuk merambah segmen hilir, salah satunya melalui gasifikasi batubara. Dengan menggenjot hilirisasi, pemerintah berharap dapat menekan impor gas yang selama ini turut menyumbang defisit neraca berjalan.

Ada beberapa produsen batubara yang tertarik menjalankan program hilirisasi batubara, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Sejauh ini, hanya PTBA yang sudah memulai proyek hilirisasi.

Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava menyatakan, rencana hilirisasi dengan gasifikasi batubara bukanlah hal yang baru. "Kami sedang melakukan studi kelayakan tentang opsi strategis penggunaan batubara sebagai bahan baku," ungkap dia, Selasa (19/3).

Dileep menegaskan, saat ini emiten anggota indeks Kompas100 tersebut masih mempertimbangkan opsi terbaik untuk melakukan hilirisasi. Sebagai informasi, tahun ini mereka membidik produksi batubara sebesar 90 juta ton.

Sama halnya dengan BUMI, ADRO rupanya sudah lama menjajaki beberapa kemungkinan untuk mengembangkan berbagai bentuk hilirisasi batubara, tak terkecuali skema gasifikasi. Akan tetapi, ADRO yang juga anggota indeks Kompas100 itu, tak buru-buru ekspansi tersebut.

Head of Corporate Communications PT Adaro Energy Tbk, Febriati Nadira mengungkapkan, ADRO sedang mempelajari teknologi hilirisasi batubara yang kini terus berkembang. "Kami mempelajari teknologi tersebut dari segi efektivitas," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.

Berbeda dengan BUMI dan ADRO yang masih mempelajari opsi terbaik untuk menjalankan hilirisasi, Bukit Asam sudah memulai proyek hilirisasi melalui gasifikasi batubara. Rencana PTBA untuk membangun pabrik gasifikasi batubara bukanlah hal baru. Mereka sudah menggadang-gadang proyek ini dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan teknologi gasifikasi, anggota indeks Kompas100 ini, bakal mengkonversi batubara muda menjadi synthesis gas (syngas), selanjutnya diproses menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG, urea untuk pupuk, dan polipropilena sebagai bahan baku plastik.

PTBA memiliki dua proyek pengembangan gasifikasi batubara. Pertama, akan dibangun di wilayah mulut tambang Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Kedua, proyek tersebut berlokasi di Peranap, Riau. Berdasarkan catatan KONTAN, untuk membangun pabrik hilirisasi batubara sekaligus kawasan zona ekonomi, maka dibutuhkan investasi US$ 1,2 miliar. Mereka tengah mencari skema yang sesuai untuk memenuhi pendanaan itu. Untuk pabrik di Tanjung Enim, PTBA menggandeng Pertamina, Pupuk Indonesia dan Chandra Asri Petrochemical.

PTBA menargetkan pabrik gasifikasi batubara ini rampung pada 2022 dan mampu memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500.000 ton urea, 400.000 ton DME dan 450.000 ton polipropilena per tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU
| Senin, 24 November 2025 | 05:10 WIB

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU

Kisruh kepengurusan di tubuh Pengurus Besar NU (PBNU)  kabarnya terkait pengelolaan tambang lembaga ini.

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 24 November 2025 | 05:05 WIB

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah peluang rebound IHSG hari ini, beberapa saham berikut ini menarik dicermati untuk trading dan investasi. 

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan
| Senin, 24 November 2025 | 05:00 WIB

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan

Badan Pengelola Investasi Danantara berencana menerbitkan kembali surat utang lanjutan berlabel Patriot Bond II.

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar
| Senin, 24 November 2025 | 04:55 WIB

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar

Deposito menjadi salah satu tempat parkir dana yang memakan porsi cukup besar di sejumlah industri keuangan

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha
| Senin, 24 November 2025 | 04:22 WIB

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha

Pemerintah harus memosisikan diri sebagai penyeimbang agar teknologi digital tetap memberikan manfaat kesejahteraan yang merata.

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti
| Senin, 24 November 2025 | 04:20 WIB

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti

Manajemen PTPP menilai, dana hasil divestasi nantinya dapat digunakan untuk memperkuat kegiatan operasional.

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan
| Senin, 24 November 2025 | 04:15 WIB

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan

Tech winter menyebabkan pelemahan di sektor teknologi, akhirnya membuat industri modal ventura memiliki perhatian yang berbeda pada startup.

Industri Kaca Kelebihan Pasokan
| Senin, 24 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Kaca Kelebihan Pasokan

AKLP menyoroti persoalan harga gas serta kapasitas produksi yang melimpah (over capacity) di tengah pasar lokal yang masih belum bergairah.

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah
| Senin, 24 November 2025 | 04:00 WIB

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah

Investor cenderung meragukan akurasi rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang telah ditunda selama satu bulan.

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

INDEKS BERITA

Terpopuler